Sidak Dapur MBG di Gunungkidul, Ditemukan Pelanggaran Kebersihan di Beberapa SPPG

Dalam inspeksi yang dilakukan kali ini, ditemukan sejumlah pelanggaran kebersihan di beberapa dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Yoseph Hary W
Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting
SIDAK SPPG: Penampakan saluran pembuangan air di dapur SPPG di Gunungkidul yang mampet dan tidak mengalir,Jumat (31/10/2025) 

Ringkasan Berita:
  • Masalah kebersihan ditemukan di beberapa SPPG saat Pemkab Gunungkidul dan Kodim 0730 sidak ke dapur MBG pascakeracunan 695 siswa di Saptosari.
  • Persoalan kebersihan SPPG itu antara lain saluran air mampet, ventilasi terbuka tanpa pelindung, lalat masuk ke area dapur.
  • Di dapur wilayah Playen, tim mendapati pembuangan air limbah tersumbat sisa makanan kering.
  • Di Dapur Sehat Kalurahan Kepek, Wonosari, jalur pembuangan air melintasi area kerja utama.

 

Laporan Reporter Tribun Jogja Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul bersama Kodim 0730 Gunungkidul menggelar sidak ke dapur penyedia makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) pascakejadian keracunan massal yang menimpa 695 siswa di Kapanewon Saptosari.

Dalam inspeksi yang dilakukan kali ini, ditemukan sejumlah pelanggaran kebersihan di beberapa dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Pelanggaran kebersihan SPPG

Komandan Kodim 0730 Gunungkidul, Letkol Inf Roni Hermawan menyebutkan, temuan di lapangan menunjukkan masih adanya persoalan mendasar dalam manajemen kebersihan dan sanitasi dapur, meskipun sebagian besar sudah berupaya memenuhi standar yang ditetapkan.

“Kami temukan saluran air yang mampet, ventilasi yang terbuka tanpa pelindung, serta lalat yang bisa masuk ke area masak. Hal-hal kecil seperti ini berpotensi menimbulkan kontaminasi,” ujar Roni.

Salah satu temuan berada di dapur wilayah Playen, di mana tim mendapati pembuangan air limbah yang tersumbat sisa makanan kering.

Genangan air di area dapur menimbulkan bau tidak sedap dan berisiko menjadi sarang bakteri.

Kondisi serupa juga ditemukan di Dapur Sehat Kalurahan Kepek, Wonosari, di mana jalur pembuangan air justru melintasi area kerja utama.

Dia menilai, pengawasan kebersihan dapur harus menjadi perhatian utama semua pihak. Kepala dapur, kata dia, memegang peran kunci dalam memastikan makanan yang disalurkan kepada siswa benar-benar aman dikonsumsi.

“Kalau terjadi sesuatu, tanggung jawab pertama ada di pimpinan dapur. Mereka harus tahu setiap proses, dari bahan mentah hingga makanan siap kirim,” tegasnya.

Ia menambahkan, persoalan ventilasi terbuka juga perlu segera diperbaiki, terlebih menjelang musim hujan saat populasi lalat meningkat. 

“Dapur bukan tempat bagi lalat untuk hinggap. Tutup ventilasi dengan kawat kasa atau bahan rapat agar aman,” ujarnya.

Meski menemukan sejumlah pelanggaran, dia juga memberikan apresiasi kepada dapur yang sudah menerapkan standar kebersihan dan distribusi makanan dengan baik. Proses pengepakan, penyimpanan, dan pengiriman di beberapa dapur disebut telah sesuai dengan prosedur keamanan pangan.

Pengawasan

Namun demikian, Kodim menegaskan pengawasan tidak akan berhenti di satu kali inspeksi. Pemeriksaan akan dilakukan secara berkala dan menyeluruh, termasuk pendampingan teknis kepada pengelola dapur agar seluruh prosedur berjalan sesuai petunjuk teknis dan standar Badan Gizi Nasional (BGN).

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved