Pemkab Gunungkidul Terima 11.000 Pohon Kelapa untuk Dukung Ketahanan Pangan dan Pariwisata
Pemkab Gunungkidul menerima bantuan 11.000 bibit kelapa genjah dari Kementerian Pertanian
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Muhammad Fatoni
Ringkasan Berita:
- Pemkab Gunungkidul menerima bantuan 11.000 bibit kelapa genjah dari Kementerian Pertanian
- Bantuan bibit kelapa genjah untuk mendukung program ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat
- Bupati Gunungkidul berharap kelapa genjah bisa dimanfaatkan warga
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul menerima bantuan 11.000 bibit kelapa genjah dari Kementerian Pertanian untuk mendukung program ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat.
Bantuan tersebut disalurkan ke 13 kapanewon, terutama di wilayah selatan yang juga menjadi kawasan pengembangan pariwisata pantai.
Selain dari Kementerian Pertanian, Gunungkidul juga mendapat tambahan 400 bibit kelapa genjah dari Kantor Wilayah Imigrasi DIY.
Penanaman perdana dilakukan pada Senin (27/10/2025) di Padukuhan Guyangan, Kalurahan Kemiri, Kapanewon Tanjungsari.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Rismiyadi, menjelaskan bahwa bantuan dari Kementerian Pertanian juga dilengkapi dengan 33 ton pupuk organik, sedangkan distribusi bibit kelapa dijadwalkan pada pertengahan November 2025.
Program ini juga merupakan bagian dari pengembangan kawasan kelapa genjah seluas 100 hektare yang akan tersebar di Gunungkidul.
“Tujuan akhirnya adalah meningkatkan produksi dan produktivitas kelapa di daerah sasaran. Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani sekaligus memperkuat daya tarik wisata di kawasan selatan,” ujarnya pada Minggu (2/11/2025).
Rismiyadi menambahkan, penanaman kelapa genjah dipilih karena tanaman ini relatif mudah tumbuh di berbagai kondisi lahan dan cepat berbuah.
“Dalam waktu tiga sampai empat tahun, kelapa genjah sudah bisa dipanen. Hasilnya tidak hanya untuk konsumsi, tetapi juga dapat diolah menjadi produk turunan bernilai jual tinggi seperti minyak kelapa, gula semut, dan olahan kuliner berbasis kelapa,” katanya.
Menurutnya, keberhasilan program ini sangat bergantung pada partisipasi petani dan kelompok tani dalam merawat tanaman.
Dinas Pertanian dan Pangan akan memberikan pendampingan teknis melalui penyuluh di tiap kapanewon.
“Kami ingin bibit yang diberikan benar-benar tumbuh produktif. Karena itu, petani akan kami dampingi mulai dari penanaman hingga pascapanen agar manfaatnya optimal,” jelasnya.
Bupati Gunungkidul, Endah Subekti, mengimbau agar para petani merawat bibit kelapa dengan baik hingga berbuah.
“Kelapa genjah ini bisa menjadi sumber tambahan penghasilan. Selain itu, kami terus mendorong pemanfaatan lahan tidur untuk tanaman produktif agar membantu kebutuhan keluarga,” pungkasnya. (*)
| Pemkab Gunungkidul Bentuk Satgas MBG Buntut Kasus Dugaan Keracunan |
|
|---|
| RAHASIA! Pertanian Terpadu SITTI UGM Untung 73 Persen, Kunci Ketahanan Pangan Berkelanjutan di DIY |
|
|---|
| Ada Penyesuaian LP2B, Pemkab Gunungkidul Masih Tunggu Persetujuan RTRW dari Kementerian ATR/BPN |
|
|---|
| Pemkab Gunungkidul Terima Hibah Senilai Rp232,7 Juta untuk Perkuat Infrastruktur Transportasi |
|
|---|
| Harga Pupuk Subsidi Turun, DPP Gunungkidul: Pengecer Wajib Patuhi HET |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.