Hujan Beberapa Hari, Puluhan Hektare Lahan Pertanian di Kulon Progo Terendam

Menurut Wazan, lahan jagung yang paling banyak terendam berada di Kapanewon Sentolo, Lendah, dan Panjatan.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
Sutimo, petani jagung di Kalurahan Sindutan, Kapanewon Temon, Kulon Progo menunjukkan tanaman jagungnya yang rusak akibat terendam banjir, Kamis (30/10/2025). Banjir terjadi akibat hujan berhari-hari. 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Hujan yang mengguyur selama berhari-hari berdampak pada lahan pertanian di sejumlah wilayah Kulon Progo. Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulon Progo pun mencatat ada puluhan hektare (ha) lahan yang terendam genangan banjir.

Kepala Bidang Produksi dan Perlindungan Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan, DPP Kulon Progo, Wazan Mudzakir mengatakan yang terdampak antara lain lahan jagung, padi, hingga cabai.

"Lahannya terendam genangan banjir akibat hujan yang mengguyur selama berhari-hari," kata Wazan pada wartawan, Kamis (30/10/2025).

Ia mengatakan hampir semua lahan padi yang terendam genangan banjir. Sedangkan lahan jagung yang terendam total luasnya sekitar 69 ha, dan lahan cabai yang terendam total luasnya sekitar 29 ha.

Menurut Wazan, lahan jagung yang paling banyak terendam berada di Kapanewon Sentolo, Lendah, dan Panjatan. Sedangkan untuk cabai berada di Panjatan, Temon, dan Galur.

"Tapi saat ini mayoritas genangannya sudah surut," ungkapnya.

Meski begitu, Wazan mengatakan tetap ada pemantauan selama 3 hari ke depan apakah hujan masih terus mengguyur. Sebab hujan berhari-hari bisa menyebabkan kerusakan pada tanaman pangan.

Kerusakan terutama bisa terjadi pada jagung dan cabai dan akan berpengaruh pada hasil panen. Begitu juga dengan padi yang bisa rusak jika terendam berhari-hari.

"Makanya kami pantau selama 3 hari ini, semoga hujannya tidak sebesar beberapa hari terakhir," ujar Wazan.

Salah satu lahan jagung yang terdampak berada di Kalurahan Sindutan, Kapanewon Temon. Sutimo, petani sekaligus pemilik lahan jagung mengatakan luas lahan yang terdampak sekitar 1.500 meter persegi.

Tanaman jagung miliknya pun terancam gagal panen. Ia memperkirakan hasilnya hanya sekitar 2 sampai 3 kuintal dari yang sebelumnya 1 ton. Artinya ada penurunan sekitar 70 hingga 80 persen.

"Kerugiannya bisa sekitar Rp 5 juta karena hasil panennya tidak maksimal," tutur Sutimo.(alx)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved