Pemkot Yogyakarta Targetkan 'Zero New Stunting', Jalin Kolaborasi Bareng K-24 Group dan Sarihusada
Strategi hulu tersebut diyakini jauh lebih efektif dibandingkan mengobati anak-anak yang sudah terlanjur mengalami stunting.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
Sementara, Founder & CEO K-24 Group, dr. Gideon Hartono, menyatakan, pada tahap awal, pihaknya akan memberikan intervensi langsung kepada 600 balita yang tersebar di Yogyakarta.
Salah satunya dengan pemberian makanan tambahan untuk mereka yang sudah masuk stunting, melalui Apotek K-24 terdekat di lingkungan masing-masing selama 3-6 bulan.
"Tergantung seberapa itu nanti dibutuhkan. Jadi, kami akan fokus mendata yang menjadi katakanlah binaan Apotek K-24 di lingkungan sekitarnya," ucapnya.
Lebih lanjut, Gideon juga mengumumkan rencana jangka panjang K-24 untuk membantu Pemerintah Kota Yogyakarta dalam menempuh deteksi dini.
Rencana yang sempat tertunda karena pandemi Covid-19 ini adalah menyediakan fasilitas timbang dan ukur badan gratis di seluruh jaringan apoteknya, untuk memudahkan para ibu bekerja yang seringkali kesulitan hadir di Posyandu.
"Kami akan membantu pemerintah dengan menyediakan alat timbang, kemudian juga alat ukur tinggi badan, panjang badan, dan lain-lain, itu gratis. Data pemantauan akan diintegrasikan ke dalam aplikasi K-24 yang sudah ada," ujarnya. (*)
| Gandeng BPD DIY, Pemkot Yogyakarta Kembali Bedah Dua Rumah Tidak Layak Huni |
|
|---|
| PSEL dan Mesin Pengolah Sampah Milik Pemkot Yogya Bakal Jalan Beriringan, Pemilahan Tetap Lanjut |
|
|---|
| Semester I 2025, Dinkes Gunungkidul Catat 4.917 Balita Alami Stunting |
|
|---|
| 165 Peleton Semarakkan LBB Kota Yogya 2025, Ajang Penanaman Karakter Disiplin |
|
|---|
| Pemkot Yogyakarta Gelar Ekspo Karya Pemuda, Angkat 28 Brand Muda Lulusan 'Yes Boss' ke Mall |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.