MBG di Wonosari Gunungkidul Tak Jalan Karena Tak Ada Anggaran, Siswa Bawa Bekal Mandiri

Keputusan ini diambil setelah dana operasional dari Badan Gizi Nasional (BGN) belum cair untuk periode dua minggu ke depan.

|
Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting
BEKAL - Para siswa sekolah di Gunungkidul saat menikmati bekal yang dibawa dari rumah, Senin (13/10/2025) 

"Untuk pengajuan proposal itu dilakukan per dua Minggu, itu (budgetnya) di kisaran Rp400-an juta, itu untuk operasional dua Minggu," paparnya.

Baca juga: SPPG di Sleman dan Gunungkidul Berhenti Operasi karena Anggaran Pusat Belum Cair, Ini Kata BGN DIY

Dia menuturkan, untuk saat ini SPPG Wonosari I melayani sebanyak 6  sekolah dan 7 posyandu dengan total 2.983 penerima manfaat.

Dengan adanya penghentian sementara, distribusi makanan bergizi untuk sementara tidak dilakukan hingga dana dari BGN resmi cair.

"Untuk sementara ini, kegiatan di SPPG diliburkan. Nanti kalau dana sudah cair, langsung operasional lagi," urainya.

Siswa Bawa Bekal Mandiri

Dampak langsung penundaan distribusi MBG dari SPPG Wonosari I dirasakan langsung oleh ratusan siswa SD Negeri 1 Wonosari yang selama ini menjadi penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Guru pengawas MBG di SDN 1 Wonosari, Pipit Dianita, mengungkapkan penghentian distribusi mulai diberlakukan pada Senin (13/10/2025) setelah pihak sekolah menerima pemberitahuan dari pengelola SPPG pada Minggu malam.

"Kami dapat WhatsApp dari SPPG Wonosari I, diinformasikan untuk hari ini belum ada pengiriman karena dana dari BGN belum cair sampai Sabtu malam. Untuk sampai kapan, kami juga belum tahu,” ujar Pipit saat ditemui di sekolah, Senin (13/10/2025),

Menurutnya, ada 508 siswa di SDN 1 Wonosari yang terdaftar sebagai penerima MBG.

Dalam kondisi normal, makanan dikirim antara pukul 09.00 hingga 10.00 dalam keadaan hangat dan langsung dibagikan kepada siswa.

Dihentikannya layanan MBG ini menimbulkan keluhan dari orangtua siswa yang harus kembali menyiapkan bekal sendiri bagi anak-anak mereka. 

"Banyak orangtua yang mengeluh karena harus kembali membuat bekal. Mudah-mudahan hanya satu hari ini saja,” sambungnya.

Marsya, seorang siswi kelas III di sekolah tersebut, turut menyampaikan harapannya agar distribusi MBG segera kembali berjalan.

“Gara-gara tidak ada MBG, hari ini dibawain bekal. Harapannya ada MBG lagi biar tidak repot orangtua. Biasanya kalau ada MBG itu menunya ada nasi, sayur, ikan, sama buah,” tutur Marsya.

Dari pantauan di lapangan, banyak siswa terlihat membawa bekal dari rumah.

Bahkan sebagian orangtua memilih memesan makanan melalui ojek online dan mengirimkannya ke sekolah karena tidak sempat menyiapkan bekal di pagi hari. (*/tribunjogja.com) 

 

 

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved