BPBD Kulon Progo Layani 8 Permintaan Dropping Air Bersih, Salurkan 10 Tangki ke 3 Kapanewon

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo masih menerima sejumlah permintaan untuk distribusi (dropping) air bersih.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUN JOGJA/BPBD Kulon Progo
BANTUAN AIR BERSIH - Truk tangki BPBD Kulon Progo saat menyalurkan air bersih ke SD Negeri Ngesong di Kalurahan Giripurwo, Kapanewon Girimulyo, Kamis (09/10/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo masih menerima sejumlah permintaan untuk distribusi (dropping) air bersih.

Permintaan masih tetap ada meskipun saat ini merupakan musim kemarau basah.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kulon Progo, Budi Prastawa mengatakan setidaknya sudah ada 8 permintaan dropping air bersih terhitung sejak September hingga awal Oktober ini.

"Sebanyak 10 tangki air bersih kami salurkan ke 3 kapanewon yang warganya mengajukan permintaan air bersih," jelas Budi pada Jumat (10/10/2025).

Tiga kapanewon tersebut meliputi Samigaluh, Girimulyo, dan Kalibawang.

Dropping terakhir dilakukan pada Kamis (09/10/2025) di 2 lokasi, masing-masing di Girimulyo dan Kalibawang.

Budi mengatakan 10 tangki yang disalurkan berasal dari kuota BPBD Kulon Progo yang sebanyak 24 tangki.

Saat ini pihaknya masih memiliki 14 tangki air bersih yang bisa disalurkan ke masyarakat, setiap tangki berisi sekitar 5 ribu liter air.

"Masih ada 50 tangki dari Baznas dan 30 tangki dari Dinas Sosial DIY jika persediaan kami sudah habis," ujarnya.

Menurut Budi, BPBD Kulon Progo awalnya memperkirakan tidak ada permintaan dropping air bersih di tahun ini.

Sebab mengacu pada perkiraan cuaca, musim kemarau tahun ini cenderung basah sehingga kebutuhan air bersih tetap tercukupi.

Namun memasuki September hingga Oktober ini curah hujan malah jadi sedikit. Mulai dari situlah, permintaan akan air bersih dari masyarakat mulai bermunculan.

"Air bersih kami salurkan ke masyarakat dan fasilitas umum sesuai permintaan yang diajukan," jelas Budi.

Ia memperkirakan permintaan air bersih akan berakhir di Oktober ini.

Mengacu pada prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pertengahan Oktober ini sudah mulai masuk musim penghujan.

Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo, Setiawan Tri Widada mengatakan permintaan air bersih tahun ini terbilang minim.

Meski begitu stok air bersih tetap disiapkan untuk melayani permintaan masyarakat.

"Kami tetap memantau situasinya jika distribusi air bersih masih dibutuhkan selama ada permintaan," kata Setiawan belum lama ini.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved