Kembangkan Kawasan Pansela, Pemkab Bantul Jalankan Program Kuntul Gunung

Program tersebut dibentuk oleh tiga bupati, yaitu di Kabupaten Kulon Progo,  Bantul, dan Gunungkidul.

TRIBUNJOGJA.COM/ Neti Istimewa Rukmana
PANSELA: Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, sedang menjelaskan soal pengembangan kawasan Pansela di Kabupaten Bantul, Kamis (9/10/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL  -  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul melakukan kerja sama pengembangan kawasan pantai selatan (Pansela) DIY melalui program rintisan 'Kuntul Gunung'.

Program tersebut dibentuk oleh tiga bupati, yaitu di Kabupaten Kulon ProgoBantul, dan Gunungkidul.

"Kita sudah kira-kira lima tahun yang lalu, bersama Bupati Gunungkidul saat itu Sunaryanta, saya, dan Bupati Kulon Progo kala itu Sutedjo, melayangkan ada poros Kuntul Gunung, berisi Kulon Progo, Bantul, dan Gunungkidul," ucap, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, kepada awak media, Kamis (9/10/2025).

Halim menyebut kehadiran Kuntul Gunung menjadi wadah kerja sama antar tiga kabupaten di DIY untuk pengembangan Pansela. Itu dilakukan, mengingat hanya tiga kabupaten dari total lima kabupaten/kota di DIY, yang memiliki pantai.

"Ya sebagai wacana, itu mesti ditindak lanjuti dengan diskusi-diskusi lebih fokus begitu. Dan oleh Gubernur DIY, Pansela kita menjadi teras depan DIY. Teras depan DIY itu, Gunungkidul, Bantul, dan Kulon Progo" papar dia.

Dengan begitu, Jogja ngadep kidul yang berati Jogja menghadap selatan itu perlu dikembangkan. Maka, Halim dan dua pimpinan kepala daerah di Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Kulon Progo harus memberikan respon keinginan Gubernur DIY.

"Jogja ngadep kidul itu dilakukan dengan menata pariwisata. Alhamdulillah, ada tiga proyek strategis yakni Jembatan Pandansimo, Jembatan Kretek 2, dan Kelok 23 melintas di Kabupaten Bantul. Tiga itu nilainya sekitar Rp1,5 triliun," jelasnya.

Di sisi lain, Halim merasa bangga dikarenakan Bumi Projotamansari sangat diuntungkan dengan proyek strategis nasional. Apalagi, proyek itu melintasi delapan pantai di Bumi Projotamansari, mulai dari Kapanewon Pandansimo sampai Kapanewon Kretek.

Bahkan, terdapat pantai-pantai yang diberi nama oleh orang, sehingga menjadi community best tourism (CBT) dan disahkan oleh Pemkab setempat. Menurutnya, pantai-pantai yang ada juga belum tertata dengan bagus, sehingga perlu dilakukan penataan.

Lanjutnya, langkah pertama pemerintah yakni menata tempat pemungutan retribusi. Salah satunya, one gate for all. Dengan begitu, dari pintu manapun, wisatawan masuk bisa langsung menikmati pantai sepanjang Bantul dalam sehari waktu tiket.

"Jadi, akan ada empat aktivitas di Pansela yang terdampak positif dalam program rintisan Kuntul Gunung yakni aktivitas kelautan, pertanian, pariwisata, dan perdagangan," tutup Halim.(nei)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved