Breaking News: Longsor, Jalur Wisata Srikeminut Imogiri Putus

Panewu Imogiri, Slamet Santosa, mengatakan, lokasi kejadian itu berada di depan obyek Wisata Srikeminut.

Istimewa
TERPUTUS: Kondisi jalan kabupaten menuju Wisata Srikeminut, Kalurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, yang longsor dan terputus, Jumat (21/11/2025) sore. 

Ringkasan Berita:
  • Jalur Wisata Srikeminut, Kalurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Bantul terputus pada Jumat (21/11/2025) sekitar pukul 15.00 WIB.
  • Akibatnya, selain tidak bisa dilewat wisatawan, warga Padukuhan Kedung Miri yang akan ke Kota Bantul harus memutar lewat Selopamioro dengan jarak lebih jauh.
  • Masyarakat diimbau tidak mendekat karena rawan terjadi longsor susulan

 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Jalan kabupaten menuju Wisata Srikeminut, Kalurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, putus pada Jumat (21/11/2025) sekitar pukul 15.00 WIB. 

Panewu Imogiri, Slamet Santosa, mengatakan, lokasi kejadian itu berada di depan obyek Wisata Srikeminut. Lokasi tersebut, disebut-sebut kerap terjadi longsor.

"Nah itu memang dulu, selesai proyek pembuatan jalan pengaman tebing sekitar tahun 2022 atau 2023, pernah langsung ambles," ucapnya, saat dikonfirmasi Tribunjogja.com.

Tanah labil

Dikatakannya, pihak Universitas Gadjah Mada sempat melakukan penelitian di lokasi tersebut untuk mengetahui alasan mengapa tanah tersebut sering ambles atau seperti likuifaksi.

Ternyata, sampai dengan kedalaman sekitar 15 meter, kata Slamet, tanah di lokasi tersebut labil dan tidak layak dilakukan perbaikan.

Kendati demikian, dikarenakan jalan tersebut menjadi salah satu jalan untuk masyarakat setempat, sehingga tetap dipergunakan sampai saat ini.

"Dan sejak semalam ini kan terjadi hujan deras. Terus air dari atas bukit kembali meresap ke celah-celah di antara tanah yang ambles itu," beber Slamet.

"Terus, arus dari Kali Oyo ini kan juga menghantam ke tanggul yang sudah diberikan semacam groundsill yang sudah miring," imbuh dia.

Di sisi lain, sehari sebelum jalan tersebut akhirnya putus total, kata Slamet sudah terdapat tanda-tanda pergerakan akan terjadi ambrol.

"Kemarin, retakan-retakannya semakin lebar, bergesar, dan sekarnag jadi putus," ungkap dia.

Dikarenakan terputus, maka warga Padukuhan Kedung Miri di bagian timur saat akan ke Bantul bagian kota, mau tidak mau harus menggunakan jalur lain.

"Mereka itu harus muter lewat Jalan Selopamioro. Itu jaraknya cukup jauh, karena harus muter ke selatan. Kalau tidak bisa lewat Jalan Mangunan. Ya, kalau muter gitu, jadi waktu tempuhnya jauh sekitar 15 menit," ujarnya.

Waspada

Atas kondisi tersebut, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk dapat berhati-hati dan wasapada. Apalagi, di lokasi itu bahaya dan dimungkinkan longsor semakin melebar.

"Jadi, masyarakat kami imbau untuk tidak mendekat ke lokasi atau menggunakan jalur itu untuk lalu lintas kendaraan. Sementara, masyarakat dapat menggunakan jalur yang lain dulu," pesannya.

Kendati begitu, saat ini, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul sudah turun ke lapangan untuk melakukan berbagai langkah.

"Saat ini, tim kami melalui TRC sedang melakukan assessment," ucap Kepala Bidang Kedaruratan Logistik dan Peralatan BPBD Bantul, Antoni Hutagaol.(nei)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved