Musim Hujan, Wisata Potrobayan River Camp Terapkan Sistem Buka Tutup
Salah satu pengelola Potrobayan River Camp, Tomeet, mengatakan, buka tutup tempat wisata dilakukan berdasarkan kondisi cuaca.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Yoseph Hary W
Ringkasan Berita:
- Wisata Potrobayan River Camp terkena luapan air sungai sebagai dampak hujan lebat beberapa hari terakhir
- Akibatnya, wisata alam tersebut harus menerapkan sistem buka tutup menyesuaikan kondisi cuaca.
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dampak hujan deras yang berlangsung pada beberapa waktu terakhir mengakibatkan wisata Potrobayan River Camp terkena luapan air sungai. Akibatnya, wisata alam tersebut harus menerapkan sistem buka tutup.
Salah satu pengelola Potrobayan River Camp, Tomeet, mengatakan, buka tutup tempat wisata dilakukan berdasarkan kondisi cuaca.
Demi keamanan, maka tempat camping dilakukan penutupan, sedangkan untuk kunjungan main non camping tetap dibuka.
"Selama musim hujan ini, kita sudah sering tutup untuk kegiatan camp. Dari Oktober 2025 ini, selama kondisi hujan berlangsung, kita sudah sering buka tutup untuk kegiatan camp," ucapnya, Jumat (21/11/2025).
Dampak hujan
Dikatakannya, kondisi hujan yang berlangsung selama beberapa waktu terakhir tidak hanya membuat debit air sungai setempat meluap, tetapi juga membawa sampah ke sekitar bibir sungai.
"Banjir itu identik dengan sampah yang ada dan transit di situ. Jadi, setiap masuk musim hujan itu, pasti sampah sering transit di sini," ujarnya.
Adapun sampah-sampah yang sering berada di bibir sungai atau dekat Potrobayan River Camp adalah sampah dari hulu Sungai Oyo dan Opak. Sebab, lokasi Potrobayan River Camp itu pertemuan antara Sungai Oyo dan Opak.
"Jadi, kalau musim hujan berlangsung pada waktu yang cukup lama dan intensitasnya deras, maka dari hulu ke Potrobayan itu mulai banjir. Jadi luapan air dan sampahnya bisa dua kali lipat dari biasanya," paparnya.
Di sisi lain, ia menyebut, selama tahun 2025, lokasi camping di Potrobayan River Camp sering tutup dibandingkan tahun sebelumnya. Hal itu, membuat jumlah pendapatan Potrobayan River Camp mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
"Cuma paling yang bisa menutup pendapatan ya kegiatan untuk pembuatan video klip dan lain-lain itu. Ya ibaratnya nambah pendampatan," ujarnya.
Sementara itu, Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul mencatat sejumlah lokasi pariwisata yang berpotensi rawan bencana banjir luapan air apabila terjadi hujan secara terus menerus. Pihaknya pun memberikan sejumlah imbuan untuk mengantisipasi hal tersebut.
"Titik lokasi yang berpotensi terdampak bencana tersebar di Pasar Kebon Empring, Gerbang Banyu Langit (Kapanewon Piyungan)," kata Kasi Promosi dan Pelayanan Informasi Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Markus Purnomo Adi.
Rawan banjir luapan
Disampaikannya, potensi bencana banjir luapan dapat terjadi apabila hujan terus menurus turun. Pasalnya, lokasi wisata tersebut dekat dengan aliran sungai dan pada musim hujan yang lalu sempat terkena banjir luapan.
Selain itu, ia juga mencatat, potensi bencana lainnya berada di area Pantai Selatan (Pansela) Bumi Projotamansari. Biasanya, ketika banjir luapan terjadi akan menghanyutkan sampah-sampah dan terdampar di Pansela, termasuk di Pantai Parangtritis.
| Polisi Pasang Rambu Penutupan Jalur Wisata Srikeminut Imogiri yang Putus |
|
|---|
| Bupati Bantul Ingatkan SPPG, Tak Korbankan Keamanan Pangan demi Keuntungan Jangka Pendek |
|
|---|
| Breaking News: Longsor, Jalur Wisata Srikeminut Imogiri Putus |
|
|---|
| Srawung Agung Jaga Warga Bantul Tegaskan Harmoni, Sinergi, dan Keamanan Berbasis Masyarakat |
|
|---|
| Puluhan Sopir Bus dan Ojol di Bantul Jalani Pemeriksaan Kesehatan, Ini Tujuannya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/Musim-Hujan-Wisata-Potrobayan-River-Camp-Terapkan-Sistem-Buka-Tutup.jpg)