Posyandu Gunung Krakatau Bantul Terapkan ILP Komprehensif, Siap Tingkatkan Kesehatan Keluarga

Keberadaan Posyandu ILP Komprehensif menjadi sarana untuk mempermudah dalam pelayanan kesehatan pada masyarakat.

TRIBUNJOGJA.COM/ Neti Istimewa Rukmana
PERIKSA KESEHATAN - Sejumlah warga dan Balita melakukan pemeriksaan kesehatan di Posyandu Gunung Krakatau, Padukuhan Soka, Kalurahan Seloharjo, Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul, Minggu (5/10/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pos pelayanan terpadu (Posyandu) Integrasi Layanan Primer (ILP) Komprehensif, kini hadir di Posyandu Gunung Krakatau, Padukuhan Soka, Kalurahan Seloharjo, Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul

Ketua Tim Pendampingan Implementasi Posyandu ILP Komprehensif di Posyandu Gunung Krakatau, Supatmi, mengatakan keberadaan Posyandu ILP Komprehensif menjadi sarana untuk mempermudah melayani masyarakat.

Sebab, Posyandu ILP Komprehensif memiliki banyak tujuan positif.

"Dengan adanya Posyandu ILP ini, pemantauan segala siklus kesehatan usia dari mulai ibu hamil, bayi, anak-anak, remaja, dewasa, Lansia bisa dilakukan terus. Karena, selama ini kan Posyandu itu kan pendampingan hanya Balita dan sampai lima tahun terputus. Lalu, hanya ada pendampingan kesehatan untuk Lansia," ucapnya, di Posyandu Gunung Krakatau, Minggu (5/10/2025).

Di sisi lain, Posyandu Gunung Krakatau sudah aktif melakukan kegiatan sejak tahun 2000.

Namun, sampai awal tahun 2025, Posyandu tersebut belum mampu melaksanakan Posyandu ILP.

Padahal, sampai saat ini, ada 1.023 jiwa yang barada di Padukuhan Soka.

Melalui hal itu, kini para kader telah bertekad agar mampu melaksanakan Posyandu ILP.

Adapun tujuan Posyandu ILP ini, kata Supatmi, dapat meningkatkan kesehatan keluarga dan masyarakat, memperluas akses dan cakupan pelayanan kesehatan primer, meningkatkan kesehatan ibu dan anak, serta memberdayakan masyarakat untuk menjaga kesehatan. 

"Implementasi Posyandu ILP mencakup pendaftaran, penimbangan dan pengukuran, pencatatan dan pemeriksaan, pelayanan kesehatan, penyuluhan, dan validasi data hasil pelayanan," paparnya.

Baca juga: Dukung Karir ASN, BKPSDM Bantul Tengah Sempurnakan Aplikasi Manajemen Talenta

Dengan begitu, saat ini akan ada pencatatan skrining kesehatan keluarga dan masyarakat setempat. 

Hasil skrining tersebut dapat menjadi deteksi awal kesehatan.

Nantinya, apabila membutuhkan penanganan cepat, maka akan disampaikan serta dirujuk ke Puskesmas setempat.

"Kader di Posyandu ini ada 16 orang. Kemudian, pendampingannya implementasi Posyandu ILP ini ada saya (Supatmi), Erma Pranawati, Eni Purwaningsih, Ervin Nadya Seftiana, Fasdila Agustina Imeyanda, dan Zahri Mu’aliman. Rencannya, kami akan menggandeng empat remaja setempat untuk mengoptimalkan pembuatan laporan Posyandu ILP ini," bebernya.

Hal itupun mendapat sambutan positif dari masyarakat.

Bahkan, pelaksanaan pendampingan tersebut mendapatkan pendanaan tahun 2025 dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jendral Riset dan Pengembangan Kementrian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Republik Indonesia atas pendanaan tahun 2025.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak termasuk Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jendral Riset dan Pengembangan Kementrian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Republik Indonesia atas pendanaan tahun 2025," tuturnya.

"Terima kasih juga kami sampaikan kepada Dukuh Soka, kader Posyandu Gunung Krakatau, Kepala Puskesmas Pundong, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bantul, dosen, mahasiswa, dan sejumlah pihak yang telah bau membau bekerjasama demi keberhasilan program ini," imbuh Supatmi.

Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa Posyandu ILP Komprehensif itu, bisa hadir dari adanya pelaksanaan pengabdian yang menggunakan kurikulum pembelajaran dengan jumlah pertemuan sebanyak sembilan kali dengan durasi waktu setiap pertemuan tiga sampai empat jam.

Pertemuan pertama tim pengabdi melakukan pembukaan pelatihan kader, pre test pengetahuan kader tentang posyandu ILP, dilanjutkan memberikan materi posyandu ILP dan penggalangan komitmen serta kontrak Waktu belajar. 

Pertemuan kedua pemaparan materi tentang teori skrining pada semua siklus kehidupan mulai dari balita, remaja, ibu hamil, dewasa dan lansia, serta post test pengetahuan kader.

Pada pertemuan ketiga, dilakukan pre test 15 keterampilan dilanjutkan praktek keterampilan skrining untuk semua siklus kehidupan.  

"Pertemuan keempat praktek ketrampilan pengukuran antropometri yang meliputi berat badan dan tinggi badan, penghitungan IMT, lingkar lengan atas, lingkar kepalaLingkar perut, pemeriksaan tekan darah, gula darah, praktek skrining untuk semua siklus kehidupan dan edukasi permasalahan dasar yang di hadapi warga," jelasnya.

Pertemuan kelima, terdapat role play pelaksanaan posyandu ILP dan kunjungan rumah dan post test ketrampilan kader.

Pertemuaan keenam launching pelaksanaan posyandu ILP. Pertemuan ketujuh Pencatatan dan Pelaporan data hasil kegiatan posyandu di Digital Government Service (DGS). 

Pertemuan ke delapan pemantapan pelaksanaan Posyandu ILP, serta pertemuan kesembilan dilaksanakan monitoring dan evaluasi diawali dengan penyampaian kendala yang di rasakan kader selama pelaksanaan posyandu ILP. 

Kepala Puskesmas Pundong, Wahyu Pamungkasih, menyambut baik kehadiran Posyandu ILP Komprehensif dan mengaku bangga.

Sebab, Posyandu Gunung Krakatau menjadi satu-satunya yang menerapan Posyandu ILP Komprehensif pada saat Posyandu di wilayah lain sudah banyak yang menerapkan hal tersebut.

"Tentu ini akan menjadi pelopor dan pemantik untuk Posyandu lain agar menerapkan Posyandu ILP Komprehensif. Jadi, saya berharap, ke depan akan banyak Posyandu yang menerapkan ILP Komprehensif. Ini menjadi semangat untuk meningatkan pelayanan kesehatan masyarakat lebih optimal," tuturnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Agus Triwidyantara, berharap kejadiran Posyandu ILP Komprehensif bisa mendukung program-program pemerintah, khususnya dalam kegiatan promotif dan preventif kesehatan.

Dengan begitu, bisa mendeteksi secara dini, penyakit-penyakit yang ada di masyarakat.

"Harapannya, kehadiran Posyandu ILP ini, masyarakat di Padukuhan Soka juga akan semakin meningkat derajat kesehatannya, penyakit yang ada di masyarakat bisa terdeteksi dini, penyakit yang butuh penanganan bisa segera diberikan penanganan, sehingga usia harapan hidup masyarakat menjadi tinggi," pinta dia.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved