Musim Kemarau Basah, Permintaan Dropping Air Bersih di Bantul Tahun 2025 Menurun

BPBD Bantul menyebut sejauh ini hanya ada tiga kapanewon yang meminta bantuan dropping air bersih yakni Kapanewon Srandakan, Pajangan, dan Dlingo.

Dok. BPBD Bantul
DROPPING AIR: BPBD Bantul sedang lakukan dropping air bersih untuk warga terdampak kekeringan di Kapanewon Srandakan, Kamis (24/7/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul mencatat permintaan dropping air bersih pada tahun 2025 menurun dibandingkan tahun sebelumnya.

Kondisi itu terjadi lantaran berlangsungnya kemarau basah pada tahun ini.

Kepala Bidang Kedaruratan Logistik dan Peralatan BPBD Kabupaten Bantul, Antoni Hutagaol, mengatakan sejauh ini hanya ada tiga kapanewon yang meminta bantuan dropping air bersih yakni Kapanewon Srandakan, Pajangan, dan Dlingo.

"Kalau Kapanewon Srandakan itu, mereka minta dropping air bersih karena diduga adanya kerusakan pada groundsill atau DAM Srandakan. Jadi, debit air di sana menurun. Dan di sana baru kali ini minta dropping air, sebelumnya tidak," ucapnya, Kamis (2/10/2025).

Namun, untuk dua kapanewon lain meminta dropping air bersih dikarenakan debit air berkurang dan imbas adanya musim kemarau.

Meski begitu, permintaan dropping air bersih pada tahun 2025 ini tergolong tidak setinggi seperti tahun sebelumnya.

"Sejak 2 Juli 2025 sampai 29 September 2025, ada 1,230 juta liter air bersih yang sudah didistribusikan. Tertinggi permintaan ada di Kalurahan Trimurti, Kapanewon Srandakan dengan jumlah 675 ribu liter," kata Antoni.

Baca juga: Uji Coba Perpindahan TPR Pantai di Bantul, Geser ke Sisi Selatan JJLS

Sedangkan untuk Kalurahan Guwosari, Kapanewon Pajangan, telah dilakukan dropping air bersih sebanyak 540 ribu liter dan Kalurahan Muntuk, Kapanewon Dlingodilakkan dropping air bersih sebanyak 15 ribu liter.

Dropping air di dua kapanewon itu tergolong masih baru.

"Nah, kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya, tentu wilayah yang terdampak kemarau dan meminta dropping air bersih lebih banyak pada tahun sebelumnya," jelasnya.

Disampaikannya, pada tahun sebelumnya permintaan dropping air bersih bisa sampai diajukan oleh 10 kapanewon di Bumi Projotamansari.

Lalu, permintaan meningkat dan hampir merata di setiap kapanewon Bumi Projotamansari.

"Tentu perbandingan permintaan dropping air bersih ini sangat berbeda ya dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tapi, yang jelas, kami imbau kepada semua warga Kabupaten Bantul untuk tetap bijak dalam menggunakan air bersih," tutup Antoni.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved