Batu Raksasa Jatuh dari Atas Bukit di Srimulyo Bantul, Tutup Akses Jalan Kawasan Industri Piyungan
Sebuah batu berdiameter sekitar delapan meter longsor dari perbukitan Kalurahan Srimulyo, Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Sebuah batu berdiameter sekitar delapan meter longsor dari perbukitan Kalurahan Srimulyo, Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul, dan menimpa pagar pembatas Jalan Kawasan Industri Piyungan.
Peristiwa ini menutup sebagian akses jalan, meski tidak menimbulkan korban jiwa.
Kepala Bidang Kedaruratan Logistik dan Peralatan BPBD Bantul, Antoni Hutagaol, menjelaskan batu besar tersebut jatuh setelah hujan deras yang mengguyur kawasan setempat pada Selasa (19/8/2025).
Struktur batuan di perbukitan memang telah mengalami retakan sebelumnya.
“Batu itu menghantam pagar pembatas Jalan Kawasan Industri Piyungan karena hujan deras, sementara struktur batuan di atas sudah retak,” ujarnya, Jumat (22/8/2025).
Seorang warga, Suhar, sempat panik saat mendengar suara gemuruh sekitar pukul 04.00 WIB pada Rabu (20/8/2025).
Baca juga: Limasan di Turi Sleman Ambruk Diterpa Hujan Angin
Awalnya ia mengira terjadi gempa bumi, namun belakangan diketahui suara tersebut berasal dari batu yang longsor.
Akibat kejadian ini, pagar sepanjang 10 meter dengan tinggi 1,2 meter rusak, sementara badan jalan mengalami keretakan. Kerugian ditaksir mencapai Rp1 juta.
Antoni menambahkan, BPBD bersama sejumlah pihak telah melakukan asesmen di lokasi.
Hasilnya, masih terdapat retakan pada struktur batuan di bagian bukit yang berpotensi longsor kembali jika terjadi hujan deras.
“Batu itu sulit dievakuasi. Saat ini pihak kalurahan mengajukan permohonan peralatan ke instansi terkait, termasuk Dinas Pekerjaan Umum, untuk membantu penanganannya,” jelasnya.
Ulu-ulu Kalurahan Srimulyo, Reza Fajar Pratama, membenarkan batu besar tersebut hingga kini masih berada di ruas Jalan Kawasan Industri Piyungan dan mengganggu pengguna jalan.
“Kami berharap segera ada penanganan, karena akses masyarakat terganggu. Warga juga diminta berhati-hati, sebab masih ada potensi batu lain di perbukitan jatuh ke jalan,” kata Reza.
Sebagai langkah antisipasi, pihak kalurahan bersama warga telah memasang garis pembatas di sekitar lokasi reruntuhan batu untuk menghindari risiko kecelakaan. (nei)
Kim Ji Woong ZEROBASEONE Mendonasikan Rp 116 Juta untuk Korban Banjir Korea Selatan |
![]() |
---|
Dampak Hujan Lebat dan Angin Kencang: Ada 21 Kejadian Bencana di Bantul, Kerugian Capai Rp152 Juta |
![]() |
---|
Hujan Deras dan Angin Kencang di Bantul Picu Tanah Longsor dan Pohon Tumbang |
![]() |
---|
Bencana Tanah Longsor Terjang Kabupaten Banyumas, Paling Parah Terjadi di Kecamatan Kedungbanteng |
![]() |
---|
Debit Air Sumur Warga di 5 Padukuhan di Srandakan Surut, BPBD Bantul Kirim Air 27 Tangki |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.