Pemkab Gunungkidul Minta Masyarakat Aktif Pilah Sampah
Langkah ini dinilai penting guna mengurangi beban volume sampah yang masuk ke TPAS) Wukirsari di Padukuhan Baleharjo, Kapanewon Wonosari, Gunungkidul
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul mengimbau masyarakat untuk lebih aktif melakukan pemilahan sampah sejak dari rumah tangga.
Langkah ini dinilai penting guna mengurangi beban volume sampah yang masuk ke TPAS) Wukirsari di Padukuhan Baleharjo, Kapanewon Wonosari, serta mendukung program pengelolaan lingkungan berkelanjutan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul, Harry Sukmono, menjelaskan bahwa saat ini produksi sampah rumah tangga di wilayah Gunungkidul terus meningkat setiap tahunnya.
Oleh karena itu, pemilahan sampah organik dan anorganik menjadi langkah sederhana namun strategis untuk menekan permasalahan lingkungan.
“Kalau masyarakat terbiasa memilah sampah sejak awal, pengelolaan akan jauh lebih mudah. Sampah organik bisa dimanfaatkan sebagai kompos, sedangkan anorganik bisa masuk ke bank sampah untuk bernilai ekonomi,” ujarnya, Minggu (14/9/2025).
Ia menambahkan, pihaknya terus menggencarkan sosialisasi dan membentuk bank sampah di berbagai kalurahan.
Program ini diharapkan menjadi gerakan bersama dalam menekan timbulan sampah sekaligus mendukung target pengurangan sampah.
Selain itu, Pemkab juga mengajak lembaga pendidikan, pelaku usaha, hingga komunitas masyarakat untuk berperan aktif dalam gerakan pilah sampah.
Kesadaran kolektif dinilai sebagai kunci keberhasilan mengatasi persoalan sampah di Gunungkidul.
Berdasarkan data DLH, timbulan sampah di Gunungkidul mencapai 55 ton per hari.
Dari jumlah tersebut, sebagian besar merupakan sampah rumah tangga yang sebenarnya masih bisa dimanfaatkan kembali apabila dilakukan pemilahan sejak awal.
"Jika tidak ada langkah pengurangan, umur TPA akan semakin pendek," tuturnya.
Untuk mendukung gerakan pilah sampah, Pemkab juga menargetkan setiap padukuhan memiliki bank sampah.
Kehadiran bank sampah diharapkan mampu mengubah paradigma masyarakat bahwa sampah bukan hanya limbah, melainkan juga memiliki nilai ekonomi.
Depo Nyaris Overload, Unit Pengolahan Sampah di Kota Yogyakarta Kerja Lembur |
![]() |
---|
Dinas Perdagangan Gunungkidul Pantau Harga Pangan Selama Peringatan Maulid Nabi 2025 |
![]() |
---|
Pemkab Gunungkidul Dorong Pembentukan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak |
![]() |
---|
Bupati Gunungkidul Terbitkan SE Larangan Pamer Gaya Hidup Mewah |
![]() |
---|
Wabup Bantul Ingin Masing-masing Padukuhan Mandiri Olah Sampah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.