Doa Damai untuk Bangsa Warnai Puncak Gebyar Keistimewaan DIY di Gunungkidul
Peringatan kali ini menekankan tekad bersama untuk menjaga kebudayaan, ketenteraman, dan kesejahteraan masyarakat.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Muhammad Fatoni
Produk yang ditampilkan mencerminkan potensi daerah, mulai dari makanan olahan khas, minuman tradisional, hingga hasil kerajinan tangan. Bagi para pelaku usaha, kesempatan ini menjadi sarana penting untuk memperluas pasar dan memperkenalkan produk lokal secara lebih luas.
“Kami berharap UMKM semakin mandiri, produk lokal makin dikenal luas, dan pada akhirnya mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah DIY,” kata Aris.
Senada, Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, juga mengajak masyarakat agar tidak terprovokasi dengan adanya peristiwa demonstrasi di berbagai wilayah di Indonesia belakangan ini.
"Saya mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi, serta bijak dalam bermedia sosial, mengutamakan dialog, musyawarah dalam menyampaikan aspirasi," ucapnya
Dia juga berharap momentum ini semakin mempererat persatuan masyarakat, menguatkan nilai budaya, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
"Semua masyarakat memiliki peran penting dalam menjaga keistimewaan sekaligus memperkuat identitas budaya di wilayah DIY," urainya. (*)
Berwisata Sambil Berbagi, Alumni SMA Negeri 7 Jakarta Gelar Bakti Sosial di Gunungkidul |
![]() |
---|
Lepas dari Juru Kunci, Kontingen Gunungkidul Berhasil Duduki Posisi Keempat pada Peparda DIY 2025 |
![]() |
---|
Gebyar Keistimewaan di Gunungkidul Jadi Ruang Pemberdayaan Ekonomi Lokal UMKM |
![]() |
---|
Serapan Pupuk Subsidi di Gunungkidul Baru Mencapai 19,66 Persen |
![]() |
---|
Sri Sultan HB X Harap PORDA DIY 2025 Jadi Ajang Pembinaan Atlet Berkelanjutan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.