Progres Pembangunan Hanggar ITF Sampah Pasar Niten Capai 80 Persen
Hanggar itu digarap untuk mengoptimalkan pengolahan sampah yang sudah ada dan tidak ada rencana penambahan volume pengolahan sampah.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul, masih berupaya merampungkan pembangunan hanggar di Intermediate Treatment Facility (ITF) Pasar Niten, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.
Kepala DLH Kabupaten Bantul, Bambang Purwadi Nugroho, mengatakan, progres pembangunan fisik hanggar tersebut telah mencapai sekitar 80 persen. Ia tidak menjelaskan detail pekerjaan yang sudah terselesaikan.
"Kami saat ini masih terus berupaya menyelesaikan pembangunan hanggar itu dulu. Pembangunan masih berproses. Saat ini, pembangunan ya sudah sekitar 80 persen," katanya, saat dijumpai di sela-sela tugasnya, Minggu (17/8/2025).
Disampaikannya, hanggar itu digarap untuk mengoptimalkan pengolahan sampah yang sudah ada dan tidak ada rencana penambahan volume pengolahan sampah.
Pembangunan hanggar ITF Pasar Niten juga menjadi bentuk opmimalisasi penanganan pengolahan sampah terutama dari sisi sampah organik di Pasar Niten.
"Adapun capaian kinerja pengolahan sampah di ITF Pasar Niten sekitar satu ton per hari. ITF itu hanya untuk menyelesaikan pengolahan sampah internal di Pasar Niten yang sebagian besar merupakan sampah organik," jelas Bambang.
Kendati demikian, pihaknya juga akan menata ulang kapasitas pengolahan sampah tersebut dari yang sebelumnya sempat bisa mengolah volume sampah sekitar tujuh sampai delapan ton per hari.
Tujuannya tak lain agar pengolahan sampah di ITF Pasar Niten berjalan optimal.
Lebih lanjut, Bambang berharap agar ada kolaborasi untuk mengatasi masalah sampah, termasuk sampah yang ada di ITF Pasar Niten. Setidaknya, seluruh pihak bisa aktif untuk menyelesaikan masalah sampah dari hulu ke hilir.
Masyarakat juga diimbau untuk tetap aktif melakukan pilah sampah dari rumah tangga dan menyelesaikan sampah organik dari rumah.
Penyelesaian sampah organik di rumah bisa dengan menggunakan metode pembuatan jugangan atau lubang di tanah halaman rumah, terutama masyarakat yang memiliki lahan pekarangan rumah.
"Dan melalui momen peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-80 RI, kami berharap tumbuhnya semangat kolaborasi serta kesadaran bersama semua elemen masyarakat untuk penyelesaian sampah," pinta Bambang.
Diberitakan sebelumnya, Pemkab Bantul resmi membangun penambahan hanggar ITF Pasar Niten, sejak beberapa bulan yang lalu. Hanggar ITF Pasar Niten itu didesain untuk membuat pengolahan sampah menjadi lebih tertata.
Pasalnya, pada beberapa waktu lalu, sejumlah sampah yang berada di ITF Pasar Niten sempat terkena hujan dikerenakan tidak tertampung dengan maksimal. Bahkan, sempat muncul lindi yang mengganggu masyarakat setempat. Namun, dengan penambahan hanggar ini dipastikan bahwa kendala yang pernah terjadi, dapat teratasi dengan optimal.
Pembangunan hanggar ITF Pasar Niten itu pun digarap dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bantul senilai Rp3 miliar dan digarap tepat di sebelah ITF Pasar Niten yang sudah beroperasi sejak Selasa (27/2/2024) lalu.(nei)
Produk UMKM Lokal Hingga Baju Daur Ulang Sampah Ditampilkan dalam Sanden Fair 2025 di Bantul |
![]() |
---|
Wisatawan hingga Nelayan di Pantai Selatan Diimbau Hati-hati, Ada Potensi Gelombang Tinggi |
![]() |
---|
Pelajar di Bantul Jadi Korban Pengeroyokan, Lapor Polisi |
![]() |
---|
Reaksi Orang Tua di Bantul soal Maraknya Keracunan MBG: Pemerintah Kurang Profesional |
![]() |
---|
Kru Drama Korea yang Dibintangi Suzy dan Kim Seon Ho Dikritik Usai Buang Sampah Sembarangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.