Istri Bupati KulonProgo Dikukuhkan Jadi Bunda Literasi, Optimalkan Peningkatan Minat Baca Masyarakat

Festival Literasi menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan minat membaca dan literasi di masyarakat.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Alexander Ermando
BUNDA LITERASI - Istri Bupati Kulon Progo Agung Setyawan, Mufida Nuraini (kiri), usai dikukuhkan sebagai Bunda Literasi dalam Festival Literasi 2025 di Kantor Dispussip Kulon Progo, Selasa (04/11/2025). 

Ringkasan Berita:

 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Festival Literasi 2025 resmi digelar di Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispussip) Kulon Progo pada Selasa (04/11/2025).

Salah satu agendanya adalah pengukuhan istri Bupati Kulon Progo Agung Setyawan sebagai Bunda Literasi Kabupaten.

Kepala Dispussip Kulon Progo, Duana Heru Supriyanta, menjelaskan Festival Literasi menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan minat membaca dan literasi di masyarakat.

"Festival berlangsung selama 5 hari ke depan, diisi dengan kegiatan membaca, diskusi, hingga apresiasi terhadap karya sastra di Kulon Progo," kata Duana ditemui di lokasi acara.

Kegiatannya melibatkan banyak komunitas dan pegiat literasi.

Sebanyak 20 stan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) pun turut dihadirkan guna memeriahkan Festival Literasi 2025 ini.

Pada kesempatan itu, istri Bupati Kulon Progo Agung Setyawan yaitu Nuraini Mufida dikukuhkan sebagai Bunda Literasi Kulon Progo.

Duana mengatakan Bunda Literasi akan menjadi penggerak dan motivator literasi di masyarakat.

"Harapannya gairah masyarakat Kulon Progo untuk membaca terus meningkat," ujarnya.

Rangkaian Festival Literasi Kulon Progo sudah dimulai sejak Februari hingga September 2025 dengan 10 kegiatan.

Seluruh kegiatan didukung dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Perpustakaan Nasional (Perpusnas).

Baca juga: Jembatan Penghubung Jalan Milir-Krembangan Kulon Progo Ambrol, Akses Kendaraan Berat Dialihkan

Budaya Baca

Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan mengatakan Festival Literasi menjadi panggilan untuk semua pihak agar bertindak. 

Khususnya mendorong budaya membaca dan memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber ilmu.

"Perlu ada kolaborasi dari semua pihak untuk bersama-sama membangun budaya membaca di masyarakat," kata Agung.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved