Inovasi Branding Kampus, UII Kini Menyasar Ruang Publik

Menurut Nadia Wasta Utami, Direktur Direktorat Pemasaran UII, “Kami ingin menyampaikan bahwa siapa pun bisa menjadi bagian dari UII. Identitas UII tidak ditentukan oleh latar belakang, tapi oleh semangat dan nilai-nilai yang kita bangun bersama.”

Visual kampanye juga dirancang dengan pendekatan humanis, yakni menampilkan wajah-wajah mahasiswa dengan ekspresi otentik, dibingkai dengan gaya desain yang sederhana, tidak kaku, tidak birokratis.

UII memahami bahwa generasi muda hari ini menghindari pendekatan promosi yang menggurui. Mereka ingin kampus yang relatable, modern, tapi tetap punya visi yang kuat.

Dalam konteks tersebut, “I’m UII” tampil sebagai narasi inklusif dan aspiratif.

Selain di transportasi publik, kampanye ini juga diperkuat di media sosial, video digital, hingga kolaborasi dengan konten kreator.

Strategi ini membuat pesan UII tidak berhenti di mata, tapi terus bergema di benak audiens muda yang haus akan pilihan pendidikan yang relevan dengan zaman.

Kampanye “I’m UII” adalah bukti bahwa promosi universitas tidak harus selalu berada di ruang akademik atau digital semata.

UII menunjukkan bahwa strategi marketing yang cerdas justru terjadi saat kampus melebur dalam denyut kehidupan masyarakat.

Bukan hanya soal eksistensi, ini tentang bagaimana kampus menjalin koneksi yang otentik dengan warganya.

“Harapannya dengan singkatan I’m UII tersebut akan lebih mudah diingat. Selain itu, penting juga  bagaimana nilai-nilai tersebut mampu diinternalisasi dalam diri mahasiswa.” tutup Nadia. (*)