Ratusan Sekolah di Gunungkidul Akan Terima Bantuan Layar TV Interactive Flat Panel

Berdasarkan data sementara, bantuan IFP di Gunungkidul akan menyasar 145 sekolah PAUD dan 11 SMP, baik negeri maupun swasta.

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Yoseph Hary W
TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE DIREKTORAT SMP KEMENDIKDASMEN
LAYAR TV: Foto ilustrasi perangkat digital interactive flat panel (IFP) atau layar panel digital yang akan disalurkan Kemendikdasmen ke sekolah-sekolah di Indonesia. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mulai menyalurkan bantuan layar televisi interaktif atau interactive flat panel (IFP) ke sekolah-sekolah di Indonesia.

Program ini menjadi bagian dari target pemerintah untuk mendorong digitalisasi pembelajaran di 288.865 sekolah pada 2025.

Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul, Nunuk Setyowati, menjelaskan pihaknya telah mengirimkan data sekolah yang berpotensi menerima bantuan tersebut.

Pendataan dilakukan sejak Juli lalu melalui tautan resmi dari Kemendikdasmen.

“Sekolah diminta mengisi  link dengan berbagai pertanyaan terkait kondisi sarana, listrik, hingga fasilitas lain. Dari hasil itu, kementerian langsung yang menentukan sekolah mana yang layak menerima bantuan. Kami di daerah hanya menunggu hasilnya,” ujar Nunuk, Kamis (11/9/2025).

Berdasarkan data sementara, bantuan IFP di Gunungkidul akan menyasar 145 sekolah PAUD dan 11 SMP, baik negeri maupun swasta. Adapun untuk jenjang SD masih dalam tahap pendataan.

“Data ini masih bisa berubah karena belum ada konfirmasi lebih lanjut. Untuk penyaluran, kami juga belum mendapat kepastian kapan bantuan diberikan. Informasinya nanti langsung diterima sekolah, tidak melalui dinas,” tambahnya.

Nunuk menyebut secara sumber daya manusia, sekolah di Gunungkidul siap memanfaatkan perangkat digital tersebut. Guru-guru telah rutin mengikuti pelatihan digitalisasi. Namun, kesiapan infrastruktur masih menjadi kendala.

“Tidak semua sekolah memiliki fasilitas memadai, terutama terkait listrik dan jaringan internet. Karena kan selama ini, hanya menggunakan proyektor saja, itu tantangan utama kami,” katanya.

Meski demikian, ia menyambut baik langkah pemerintah pusat yang dinilai dapat mempercepat transformasi digital di dunia pendidikan.

"Tentu kami sambut baik adanya digitalisasi ini untuk mendorong peningkatan pendidikan bagi para siswa dan guru," urainya (ndg)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved