Cerita Petani di Gunungkidul yang Merugi Akibat Cuaca Tak Menentu, Gaplek Membusuk dan Menghitam

Selain gaplek yang tak layak jual, kondisi petani di Gunungkidul makin diperparah dengan harga ketela yang juga anjlok.

Tribun Jogja/ Nanda Sagita Ginting
KUPAS KETELA - Petani di Gunungkidul sedang mengupas ketela yang baru dicabut dari akarnya, Rabu (6/8/2025) 

Sarju menegaskan, para petani sebenarnya sudah bersiap sejak awal musim kemarau, yang biasanya berlangsung dari Juli hingga Oktober.

Mereka memprediksi cuaca akan kering dan cerah. Namun, kenyataan berbicara lain.

Hujan justru turun deras di awal Agustus, tepat ketika para petani tengah menjemur ketela untuk dibuat gaplek.

“Akibatnya fatal. Gaplek hitam, beratnya berkurang, harganya anjlok. Warga rugi besar,” ungkapnya.

Ia juga mengungkap bahwa mayoritas warga Petir—sekitar 96 persen—menggantungkan hidup dari bertani.

Kerugian besar seperti ini bisa menggoyahkan ketahanan pangan lokal. Namun petani bersyukur ada bantuan beras dari pemerintah. 

“Syukurlah pemerintah sudah memberikan bantuan berupa beras cadangan pangan pemerintah (CBP) untuk sekitar 480 dari total 1.268 kepala keluarga. Tapi jelas, ini belum cukup untuk menutup kerugian petani,” tegasnya.

Merespon hal ini, Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, mengatakan ke depan pemerintah akan mengembangkan model mitigasi berbasis komunitas.

Ia ingin masyarakat dilibatkan aktif dalam sistem peringatan dini cuaca, pengelolaan pascapanen, hingga tata niaga produk olahan singkong.

Selain itu, pemerintah terus menggelar pelatihan pengolahan pascapanen. Petani diajari mengolah singkong menjadi produk turunan seperti tiwul instan, keripik, hingga tepung mocaf yang lebih tahan lama dan bernilai ekonomis tinggi.

"Kami juga mendorong petani mengikuti prakiraan cuaca dari BMKG secara rutin. Memang, belum semua terbiasa. Tapi kami terus lakukan edukasi dan pendampingan. Ini perang panjang yang harus kita menangkan bersama," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved