100 Bendera Merah Putih Dibagikan saat Kirab Budaya di Gunungkidul

Dalam kegiatan tersebut, ragam kesenian tradisional  khas dari Kabupaten Gunungkidul turut dipertunjukkan, mulai dari gamelan hingga tari tradisional

Shutterstock via kompas.com
ILUSTRASI - Bender Merah Putih 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Sebanyak 100 Bendera Merah Putih dibagikan secara simbolis ke seluruh kapanewon di Gunungkidul pada acara kirab budaya di Kalurahan Pilangrejo, pada Selasa (5/8/2025).

Bendera Merah Putih yang dibagikan ke masyarakat itu dibawa dalam prosesi kirab bersama dengan gunungan berisi hasil bumi yang diarak keliling kampung.

Dalam kegiatan tersebut, ragam kesenian tradisional  khas dari Kabupaten Gunungkidul turut dipertunjukkan, mulai dari gamelan hingga tari tradisional. 

Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto, menyampaikan pembagian Bendera Merah Putih ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk menguatkan semangat kebangsaan. 

"Sesuai arahan Bupati, kirab budaya ini menjadi bagian dari rangkaian perayaan kemerdekaan di Gunungkidul, sekaligus untuk memberikan semangat kepada masyarakat, agar lebih memeriahkan dan merayakan kemerdekaan Indonesia," ujar Joko Parwoto, usai kegiatan tersebut.

Selain itu, dia menambahkan  kegiatan ini tidak hanya sekadar pembagian bendera, tetapi juga sebagai langkah untuk mengangkat kearifan lokal yang ada di Gunungkidul

"Acara kirab budaya ini juga mencerminkan keberagaman budaya yang dimiliki setiap kapanewon di Gunungkidul. Semangat kebangsaan yang kita tumbuhkan melalui pembagian bendera Merah Putih ini seharusnya juga sejalan dengan pelestarian dan penghargaan terhadap tradisi dan budaya lokal kita," ungkapnya.

Baca juga: Respon Fenomena Pengibaran Bendera One Piece, Satpol PP Gunungkidul Lakukan Pemantauan 

Dia berujar dalam kegiatan ini, bendera Merah Putih tidak hanya menjadi simbol kebangsaan, tetapi juga lambang dari kekayaan budaya lokal yang saling berintegrasi. 

"Masyarakat, dengan berbagai adat dan tradisi mereka, turut merayakan kemerdekaan dengan cara yang menghormati nilai-nilai lokal, yang pada gilirannya semakin memperkuat rasa nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari,"paparnya.

Saat disinggung apakah kegiatan ini sebagai upaya mengantisipasi fenomena bendera One Piece yang tengah marak saat ini, Kepala Kesbangpol Gunungkidul, Johan Eko Sudarto, mengatakan momen ini memang sebagai salah satu respon terhadap fenomena pengibaran bendera One Piece di beberapa daerah lain. 

Dia mengatakan kegiatan ini diharapkan bisa  menumbuhkan semangat nasionalisme di masyarakat.

"Kegiatan ini sebenarnya untuk menumbuhkan semangat nasionalisme. Jadi, memang tidak ada kaitannya tentang itu jadi bagaimana semangat kebangsaan di Gunungkidul semakin tumbuh, dan masyarakat bisa berbuat yang terbaik," pungkasnya (*)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved