Atasi Masalah Narkoba, Ini Langkah Pemkab Gunungkidul dan BNNP DIY

Kepala BNNP DIY Andi Fairan menyebut forum ini sebagai wadah strategis memperkuat kolaborasi lintas sektor

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Yoseph Hary W
Istimewa
ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul bersama Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY menggelar Monitoring dan Evaluasi Rencana Aksi Forum Komunikasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (Forkom P4GN). 

Wakil Bupati Gunungkidul Joko Parwoto menegaskan bahwa narkoba merupakan ancaman serius, bukan hanya dari sisi hukum, melainkan juga sosial, moral, dan kemanusiaan.

“Masalah narkoba adalah musuh nyata yang merusak potensi, menghancurkan masa depan, serta melemahkan daya saing generasi muda. Oleh karena itu, penanganannya harus melibatkan semua pihak secara terkoordinasi, konsisten, dan berkelanjutan,” ungkapnya, dalam keterangannya Rabu (27/8/2025).

Pemkab Gunungkidul, lanjut Joko, mendukung penuh program P4GN dengan mengintegrasikan kebijakan daerah, pendidikan berbasis keluarga, hingga pendekatan lingkungan dan komunitas. Forum ini diharapkan tidak sebatas laporan administratif, melainkan juga ruang refleksi bersama untuk memperkuat langkah preventif, edukatif, hingga rehabilitatif.

Sementara itu, Kepala BNNP DIY Andi Fairan menyebut forum ini sebagai wadah strategis memperkuat kolaborasi lintas sektor melalui pendekatan pentahelix yang melibatkan pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat, dan media.

“Penanggulangan narkoba harus dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan seluruh komponen. Forum komunikasi ini bertujuan membangun komitmen bersama dalam mewujudkan DIY Bersinar, Bersih Narkoba,” jelasnya.

Andi Fairan juga menguraikan sejumlah rencana aksi Forkom P4GN 2025, antara lain optimalisasi dana desa untuk program P4GN, peningkatan laporan informasi tindak pidana narkotika, serta publikasi ajakan rehabilitasi bagi penyalahguna. Dalam kegiatan ini, tercatat 11 Desa Bersinar turut hadir dan menyampaikan capaian mereka.

"Kegiatan monitoring ini sekaligus menjadi ajang evaluasi hasil kolaborasi yang telah berjalan serta perumusan strategi lanjutan agar pemberantasan narkoba semakin efektif. Dengan adanya sinergi lintas sektor, diharapkan generasi muda Gunungkidul dapat terlindungi dari ancaman narkoba, sekaligus memperkuat daya saing daerah di masa depan," pungkasnya (ndg)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved