Perang Polisi dan Kartel Narkoba di Brasil, Ratusan Orang Tewas

Ratusan orang tewas dalam operasi penggrebekan kartel narkoba di Kota Rio de Janeiro.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Tangkap layar YouTube France24
Tangkap layar YouTube France24 PERANG NARKOBA BRASIL - Gambar dari tangkap layar YouTube France24, Kamis (30/10/2025), sedikitnya 119 orang tewas, termasuk empat petugas kepolisian kala Brasil perang besar melawan mafia narkoba, Selasa (28/10/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM - Ratusan orang tewas dalam operasi penggrebekan kartel narkoba di Kota Rio de Janeiro.


Sedikitnya 119 orang tewas, 4 di antaranya merupakan aparat kepolisian dalam operasi yang dilaksanakan pada Selasa (28/10/2025) tersebut.


Sementara menurut laporan independen, jumlah korban tewas mencapai 132 orang.


Dalam operasi penggrebekan yang melibatkan 2500 aparat itu, polisi mengincar kartel narkoba Comando Vermelho, organisasi kriminal paling berpengaruh di kota tersebut.


Penggrebekan dilakukan oleh aparat di kawasan Complexo da Penha dan Complexo do Alemão menurut pemberitaan The New York Times.


Dikutip dari Tribunnews.com, jumlah korban tewas dalam operasi penggrebekan kartel narkoba itu adalah anggota kartel narkoba.

Baca juga: Kisah Roro Widya, Lulus Doktor dalam Waktu 2 Tahun 10 Bulan di UGM 

Kepala keamanan negara bagian Rio, Victor Santos, mengakui bahwa “tingginya tingkat kematian akibat operasi ini sudah diperkirakan, tetapi tidak diinginkan.”


Di sisi lain, warga menuding aparat kepolisian melakukan pembantaian terhadap warga.


Polisi melakukan eksekusi di tempat.


“Negara datang untuk pembantaian, bukan operasi.".


"Mereka datang langsung untuk membunuh,” ujar seorang warga.


Beberapa saksi mata mengatakan banyak korban ditembak di kepala dan punggung.


Tindakan represif aparat kepolisian itu pun mendapatkan kritik keras dari aktivis lokal, Raul Santiago.


Menurut Raul, apa yang dilakukan oleh aparat merupakan tindakan pelanggaran kemanusiaan dan bukan penegakan hukum.


“Ini bukan keselamatan publik, ini pelanggaran kemanusiaan,” katanya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved