BI Implementasikan QRIS TAP Sektor Transportasi di DIY dan QRIS Jelajah Indonesia

BI meluncurkan implementasi QRIS TAP sektor transportasi DIY, sekaligus kick off rangkaian lomba QRIS Jelajah Indonesia tahun 2025.

Tribunjogja/ Christi Mahatma Wardhani
LAUNCHING - Peluncuran QRIS TAP sektor transportasi DIY dan Kick Off Nasional QRIS Jelajah Indonesia 2025 di Royal Ambarrukmo, Senin (04/08/2025). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bank Indonesia (BI) meluncurkan implementasi QRIS TAP sektor transportasi DIY, sekaligus kick off rangkaian lomba QRIS Jelajah Indonesia tahun 2025.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendrarta, mengatakan sejak diluncurkan pada Maret 2025, QRIS TAP menunjukkan kemajuan signifikan.

Sektor transportasi, sebagai use case utama QRIS TAP juga terus mengalami perluasan signifikan.

Menurut dia, capaian ini tidak lepas dari kolaborasi erat antara Bank Indonesia dengan para pemangku kepentingan, termasuk Pemda, industri SP, dan operator transportasi di berbagai daerah.

“Hingga Juli 2025, QRIS TAP telah terimplementasi di berbagai moda angkutan umum, seperti Teman Bus, DAMRI, Royaltrans, dan MRT Jakarta, serta akan terus diperluas dengan tambahan fitur Tap In Tap Out yang akan diimplementasikan pada September 2025,” katanya dalam sambutan, Senin (04/08/2025).

Ia menerangkan lebih dari 90 persen bank umum telah memiliki kanal digital.

Hingga Semester I 2025, transaksi BI-FAST telah mencapai 8,3 miliar transaksi, senilai Rp 22,2 kuadratriliun sejak diluncurkan pada akhir tahun 2021.

Baca juga: Ini Penyebab Kredit Perbankan di DIY Melambat Menurut Pengamat Ekonomi UAJY

Sementara itu, QRIS telah menjangkau 57 juta pengguna dan 39,3 juta merchant, 93,16 persen diantaranya adalah UMKM.

Transaksi QRIS telah mencapai Rp 579 triliun.

Tahun ini, ditargetkan QRIS menjangkau 58 juta pengguna, 40 juta merchant, dan 6,5 miliar transaksi pada akhir tahun 2025.

“Inovasi sistem pembayaran tidak hanya berbicara tentang teknologi, digitalisasi juga harus berjalan selaras dengan budaya, pariwisata, dan kehidupan masyarakat. Karena itulah, sejak tahun lalu kami menggagas QRIS Jelajah Indonesia,” terangnya.

“Ini adalah sebuah gerakan yang mengajak masyarakat berwisata sekaligus bertransaksi secara digital. Program ini membuktikan bahwa digitalisasi bukanlah ancaman bagi kearifan lokal, tetap menjadi sarana melestarikan budaya dan mendukung sektor pariwisata,” sambungnya.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengungkapkan transformasi digital bukanlah sekadar adopsi teknologi, melainkan laku budaya baru yang menuntut adaptasi, kolaborasi, dan keteguhan nilai.

“Maka, peluncuran QRIS TAP di sektor transportasi bukan hanya tentang nirsentuh dan NFC, tetapi juga tentang menyentuh kehidupan masyarakat, menghadirkan kemudahan bagi pelaku UMKM, penyedia layanan, dan seluruh lapisan warga, tanpa meninggalkan siapapun di belakang,” ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved