Puspa, Perempuan Asal Yogya yang Dipekerjakan sebagai Scammer di Kamboja Kini Mulai Ceria
Perempuan asal Kota Yogyakarta ini berjuang keras demi meraih hidup layak. Bekerja di sana-sini.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: ribut raharjo
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Puspa itu perempuan tangguh. Dia masih muda, 33 tahun.
Perempuan asal Kota Yogyakarta ini berjuang keras demi meraih hidup layak. Bekerja di sana-sini.
“Sayangnya, jalan yang dia tempuh bekerja di luar negeri (lewat jalur ilegal), itu salah,” ungkap Kepala Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Endang Patmintarsih dalam program Saksi Kata Tribun Jogja, Selasa (22/7/2025).
Puspa, bukan nama sebenarnya. Dia merupakan korban penipuan dipekerjakan sebagai scammer di Kamboja.
Kamboja masih bagian dari negara di Asia Tenggara berada di jalur penghubung rute perdagangan Cina ke India dan Asia Tenggara.
Scammer adalah pelaku penipuan online yang dilakukan di luar Indonesia dengan target korban orang Indonesia.
Scammer itu memanfaatkan calon korban untuk percaya tentang apa yang ditawarkan seperti barang, hadiah dan lain-lain yang semua itu palsu.
Endang bertemu Puspa pada 3,5 bulan lalu, ketika perempuan itu diserahkan ke Dinas Sosial DIY untuk masuk ke panti rehabilitasi.
Dalam pertemuan itu, Puspa bercerita banyak tentang kisah perjalanan hidupnya hingga dia bisa lari meninggalkan Kamboja.
“Mbak Puspa ini sempat bekerja di Lampung selama setahun sebagai pemetik kopi. Kemudian pindah kerja ke Bali mengurus lansia. Di Bali itu 10 tahun,” kata Endang.
Di Bali, Puspa sempat bertemu seorang pria asal India dan memutuskan untuk menikah. Pasangan ini dikaruniai seorang putri.
Sayangnya, dalam perjalanan, keduanya harus berpisah. Puspa pun menitipkan putrinya kepada orangtuanya di Kota Yogyakarta.
Puspa kembali ke Bali. Selain meneruskan pekerjaannya mengurus lansia, dia mencoba mencari pekerjaan lain. Dia mengakses media sosial facebook.
Di sosial media itu, dia memposting tentang dirinya yang bisa melakukan banyak pekerjaan dan memiliki pengalaman bekerja yang panjang.
Rupanya, ada seorang wanita tertarik dengan postingan itu hingga mengirim pesan melalui inbox. Pesan itu bunyinya menawarkan pekerjaan di Macau. Lalu keduanya tukar-menukar nomor WhatsApp, dan komunikasi pun berlanjut.
Puspa tergoda dengan tawaran bekerja di restoran di Thailand yang merupakan milik si wanita itu. Posisi yang ditawarkan adalah staf dapur dengan gaji 900 dolar AS.
Mural One Piece Sebentar Saja Menempel di Tembok Kampung Triharjo, Hilang Setelah Didatangi Aparat |
![]() |
---|
Keresahan Pemilik Kafe di Bantul Soal Aturan Denda Royalti Musik |
![]() |
---|
Kafe di Sleman Pilih Sunyi dan Putar Radio Imbas Takut Denda Royalti |
![]() |
---|
Khawatir Langgar Hak Cipta, Pemilik Kafe di Yogyakarta Pilih Tak Putar Musik |
![]() |
---|
Pengelola Kafe di Kulon Progo Pilih Tunggu Kejelasan Regulasi Soal Royalti Pemutaran Lagu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.