Sebulan Berjuang Melawan Racun Ular Weling, Rafa Akhirnya Berpulang
Rafa Ramadhani Suwondho, siswa kelas 6 SD Negeri 1 Bukur, Pekalongan itu akhirnya berpulang setelah sebulan melawan racun ular weling
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
"Saya suruh lihat ke arah saya, tapi katanya gelap," tutur Datur.
Datur menjelaskan, luka di kaki yang diduga menjadi lokasi gigitan kemudian ditandai menggunakan spidol.
Petugas medis menyuntik pasien sebanyak tiga kali dan mengambil sampel darah dari tangan kirinya.
Setelah itu, pasien diberi obat dan diperbolehkan pulang.
"Waktu itu memang masih sadar, tapi di perjalanan pulang cucu saya kejang-kejang."
"Langsung saya bawa ke RSI Pekajangan."
"Ini karena disarankan tukang parkir kalau ke Puskesmas dulu mungkin akan lebih lama," ucapnya.
Sayangnya, setibanya di RSI Pekajangan, kondisi pasien sudah tidak sadar dan hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda membaik.
Suwondho, ayah Rafa mengatakan, melihat ular tersebut di dalam kamar, setelah anaknya diduga digigit.
"Saya dan istri melihat ularnya."
"Ularnya warna hitam dan ada warna putih, kemungkinan ular weling," katanya.
Akan tetapi setelah dicari hingga saat ini, ular tersebut tidak ada.
"Anaknya sepekan dirawat di ICU RSI Pekajangan," imbuhnya.
Racun Ular Weling
Pakar herpetologi Institut Pertanian Bogor (IPB) Dikari Kusrini mengatakan, ular weling mempunyai racun neurotoksin.
Neurotoksin adalah jenis racun yang dapat merusak sistem saraf, baik itu pada otak, sumsum tulang belakang, atau saraf perifer.
Racun ini dapat mengganggu fungsi normal saraf, seperti transmisi impuls listrik, komunikasi antar sel saraf, atau bahkan merusak struktur sel saraf itu sendiri.
Jenis racun tersebut dapat menyerang sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan otot, termasuk otot pernapasan.
Mirza menambahkan, jumlah bisa yang masuk ke tubuh, lokasi gigitan, dan kondisi tubuh korban akan memengaruhi waktu bertahan hidup seseorang yang dipatuk ular weling.
Korban gigitan ular weling bisa mengalami gagal napas dalam waktu 4-24 jam apabila benar-benar digigit, namun tidak mendapat penanganan yang sesuai.
“Meski gejala awal bisa ringan atau tertunda, efeknya bisa fatal jika tidak segera ditangani,” ujar Dikari dalam keterangan resmi Humas IPB seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Apa yang harus dilakukan jika digigit ular weling?
Mirza mengingatkan siapa pun untuk tidak mengisap luka bekas gigitan ular weling, apalagi menyayat dan memberi ramuan tradisional.
Sebagai gantinya, ia menyarankan korban untuk tetap tenang, mengurangi gerakan supaya racun tidak semakin menyebar, dan melepas cincin atau gelang di area yang terluka.
Setelah itu, korban segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat supaya mendapat perawatan dan anti-bisa apabila tersedia. (*)
Sebagian artikel ini sudah tayang di Tribun Jateng dengan judul " Rafa Bocah Pekalongan Meninggal Digigit Ular, Kepsek: Siswa Ceria dan Mudah Bergaul di Sekolah"
| Lewat Bantuan Pembibitan Organik, PLN Peduli Dorong Kemandirian Perempuan Desa Linggoasri |
|
|---|
| PLN dan Pemkot Pekalongan Perkenalkan Electrifying Lifestyle Lewat Lomba Masak Pakai Kompor Induksi |
|
|---|
| Cerita Buruh Jahit di Pekalongan Didatangi Petugas Pajak Karena Punya Catatan Transaksi Rp 2,8 M |
|
|---|
| Kasus Balita Umur 3,5 Tahun Asal Klaten Ditinggal Ibunya di Pekalongan |
|
|---|
| Keluhan Warga Ditanggapi Dengan Kata-Kata Kasar, Bupati Pekalongan Salahkan Admin Medsos |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.