Ratusan Layang-layang Bakal Mengudara di Pantai Parangkusumo Bantul pada JIKF 2025

JIKF 2025 akan menjadi ajang pertemuan 100 klub layang-layang nasional dan internasional dengan aneka kreasi.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/Dewi Rukmini
Puluhan layang-layang beraneka warna dan bentuk tampak menghiasi langit Pantai Parangkusumo, Desa Parangtritis, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, DIY, Sabtu (27/7/2024). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Jogjakarta International Kite Festival (JIKF) 2025 bakal kembali digelar di Pantai Parangkusumo, pada 26-27 Juli 2025 mendatang.

JIKF 2025 akan menjadi ajang pertemuan 100 klub layang-layang nasional dan internasional dengan aneka kreasi.

Festival ini bukan sekadar ajang hiburan, melainkan panggung budaya yang menampilkan warisan kearifan lokal dari berbagai daerah di Indonesia.

Menurut Antarikso Trisno Bawono dari Dinas Pariwisata DIY, JIKF telah menjadi agenda rutin selama 10 tahun terakhir di Pantai Parangkusumo dan kini menjadi role model bagi festival sejenis ditingkat nasional.

“Pantai Parangkusumo memiliki potensi besar. Layang-layang bukan hanya permainan, tetapi bagian dari diplomasi budaya yang bisa mendatangkan wisatawan mancanegara,” kata Antarikso saat jumpa pers di Yogyakarta, Kamis (17/7/2025) malam.

Menurutnya, layang-layang telah menjadi bagian dari tradisi masyarakat Indonesia sejak ribuan tahun silam.

Layang-layang selalu mencerminkan filosofi dan kekayaan budaya setempat. 

Setiap daerah memiliki bentuk, motif, dan makna yang khas, diwariskan secara turun-temurun.

Karenanya festival ini diharapkan menjadi medium silaturahmi para pelayang dan penggiat budaya untuk memperkenalkan Indonesia ke mata dunia.

Baca juga: INFO Agenda Festival Layang-Layang Jogja 2025 di Pantai Parangkusumo, Catat Jadwal dan Lokasinya!


 
Ketua Panitia JIKF 2025, Anang Saryanto, menambahkan bahwa rangkaian kegiatan telah dimulai sejak awal Juli. 

Selain puncak acara di Parangkusumo, akan digelar road tour ke Grogol-Gunungkidul, penanaman pohon endemik langka di Warung Gedangrejo Karangmojo (20 Juli), serta eksibisi layang-layang di Mercusuar Pantai Pandansari (23–24 Juli), termasuk upacara adat dan gelar seni budaya Desa Gadingsari.

“Kami juga mengadakan festival layang-layang anak untuk generasi muda agar budaya ini tidak punah,” ungkapnya. 

Di puncak acara JIKF 2025 pada 26–27 Juli, pengunjung akan disuguhi beragam pertunjukan dan kompetisi layang-layang, seperti parade layang-layang tradisional Nusantara, kompetisi layang-layang internasional, workshop pembuatan layang-layang tradisional, parade umbul-umbul peserta JIKF, cultural performances & live music, children's kite activity zone, kite fighting championship, festival kuliner dan UMKM, lomba foto dan video layang-layang, nite kite festival (layangan malam), serta bazaar dan aktivitas direct selling. 

Selain itu ada pula atraksi Lollypop Drop Kite, sport kite, Rokkaku Challenge, serta Reggae Night Flying—perpaduan keindahan matahari terbenam dan layang-layang yang menyala di langit malam. 

Penyelenggara juga menyiapkan pertunjukan Train Naga dengan Barongsai, serta game interaktif dan doorprize bagi pengunjung.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved