Mimbar Legislasi: Salsha Aurellia Fokus Tingkatkan Sektor Perekonomian Lewat Peran KWT
Sebagai bentuk dukungan nyata, politisi Partai Amanat Nasional ini mengaku telah menggelontorkan anggaran aspirasi dengan jumlah total Rp200 juta
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bantul, Salsha Aurellia Daninsky, mengaku tengah fokus mengingkatkan sektor perekonomian dan swasembada pangan Kabupaten Bantul, melalui optimalisasi peran para kelompok wanita tani (KWT).
"Saya saat ini, sedang fokus dengan para KWT di Kabupaten Bantul untuk mendukung swasembada pangan. Ini sangat sesuai dengan tugas saya yang berada di Komisi B DPRD Bantul di bidang pertanian sekaligus sejalan dengan proyek prioritas Presiden Prabowo Subianto," kata Salsha, sapaan akrabnya, kepada Tribunjogja.com, Jumat (18/7/2025).
Sebagai bentuk dukungan nyata, politisi Partai Amanat Nasional ini mengaku telah menggelontorkan anggaran aspirasi dengan jumlah total Rp200 juta dari rencana pengadaan tahun 2024 yang direalisasikan pada tahun 2025. Anggaran itu digelontorkan untuk delapan KWT yang tersebar di Dapilnya yakni Dapil dua (Kapanewon Banguntapan dan Piyungan).
Pokok pikiran dewan itu dipergunakan untuk pembedayaan ibu-ibu KWT berupa pemberian program pemanfaatan masing-masing pekarangan rumah. Di mana, masing-masing pekarangan rumah disulap menjadi tempat bercocok tanam sayur hingga buah-buahan. Uniknya, hasil pemanfaatan pekarangan itu tidak berhenti di situ saja. Ia menyarankan agar KWT Dapilnya mengolah hasil sayur hingga buah pekarangan menjadi produk siap konsumsi.
"Jadi, ibu-ibu KWT itu digerakkan untuk aktif membuat produk dari hasil lahannya sendiri. Jadi, ketika dijual oleh masyarakat tidak hanya sebatas bahan baku, tetapi sudah menjadi produk layak konsumsi. Sebagai contoh, hasil pengolahan pekarangan tadi ada yang menjadi produk makanan dengan harga jual bernilai cukip tinggi," jelas salah satu legislatif muda di Bumi Projotamansari.
Lebih lanjut, Salsha menyampaikan, ada beberapa ibu KWT di Dapilnya yang memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditanam pohon pisang. Setelah pohon itu berbuah, pemilik pekarangan mulai mengolah buah tersebut menjadi produk tepung pisang. Dengan begitu, produk tepung pisang dapat dijual dengan harga lebih bernilai tinggi dibandingkan buah pisang yang dijual begitu saja.
"Tepung pisang itu ternyata mahal loh ketika dijual. Harga per kilogram tepung pisang ternyata bisa sampai Rp35 ribu. Sedangkan, kalau masyarakat jual buah pisang begitu saja, ya harganya bisa jauh di bawah itu. Apalagi, terkadang ada yang memiliki buah pisang banyak untuk direbus atau digoreng dan dimakan begitu saja. Kalau seperti itu, perputaran ekonominya bisa kurang meningkat, lain halnya seperti produk tepung pisang tadi yang memiliki nilai ekonomi tinggi," ucap dia.
Pihaknya pun juga terlibat aktif untuk membantu memasarkan produk tersebut melalui berbagai hal termasuk saat pelaksanaan bazar UMKM yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Bantul. Dikatakannya, hasil dari program yang digerakkan tersebut ternyata berdampak positif terhadap masyarakat setempat. Bahkan, alokasi dana aspirasi terkait pertanian itu disebut-sebut telah menghidupkan KWT dan berimbas pada peningkatan produktivitas pertanian, pemberdayaan perempuan, hingga kualitas hidup masyarakat setempat.
"Saya harap keterlibatan masyarakat dalam KWT ini dapat meningkatkan ladang perekonomian. Karena saya lihat, di daerah lain ada KWT yang sangat berhasil, bahkan menjadi destinasi wisata. Kalau tidak salah, lokasi itu ada di Kapanewon Sewon. Di sana, ada tempat produksi tempe dan tempe itu diolah menjadi egg roll, nugget tempe, dan lain sebagainya. Saya harap, KWT di Dapil saya juga demikian, sehingga selain bermanfaat sebagai potensi lokal, di sana akan ada peningkatan ekonomi," tandasnya.(nei)
Sultan HB X Sampaikan Duka Cita untuk Affan Kurniawan, Prihatin Perubahan Demokrasi Memakan Korban |
![]() |
---|
Pesan Sri Sultan Hamengku Buwono X saat Temui Massa Aksi di Mapolda DIY |
![]() |
---|
Akhirnya Sultan Temui Massa Aksi di Halaman Mapolda DIY, Ini Kata Raja Keraton Yogyakarta |
![]() |
---|
Gending Jawa Mengalun, Tanda Sultan Keluar Temui Massa Aksi di Depan Mapolda DIY |
![]() |
---|
Situasi Terkini Polda DIY Tengah Malam, Rentetan Tembakan Kembang Api dan Gas Air Mata ke Arah Massa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.