Pak Pri, Pelopor Susu Segar Yogya yang Masih Setia Berjualan di Usia 72 Tahun
Suprianto nama lengkapnya. Bersama dua kerabatnya, Pri berjualan di Jalan Kaliurang dari pukul enam hingga delapan pagi.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
TRIBUNJOGJA.COM - Melintasi Jalan Kaliurang KM 7, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, sebuah mobil bak tampak terparkir di pinggir jalan. Di atasnya bertumpuk sejumlah bak biru besar berisi susu segar dari para peternak sapi perah di Cangkringan.
Pria yang menamai usahanya Susu Pak Pri itu menjual ratusan liter susu eceran seharga Rp12 ribu per liternya. Selain susu sapi, ia juga menyediakan susu kambing dan susu kambing bubuk.
Suprianto nama lengkapnya. Bersama dua kerabatnya, Pri berjualan di Jalan Kaliurang dari pukul enam hingga delapan pagi. Setelah itu, ia bergeser ke Pasar Lempuyangan dan depan Gembira Loka hingga sore hari.
Usaha susu sudah banyak berubah, tak lagi seramai dulu. “Penjualan sekarang mulai berkurang,” ungkap Pri saat ditemui, Selasa (2/10/2025).
Sejak pandemi COVID-19, Pri mengaku penjualannya turun drastis. Semula ia bisa menjual hingga 1.500 liter, kini hanya sekitar 700 liter saja. Menurutnya, penurunan itu juga dipengaruhi berkurangnya jumlah peternakan di Yogyakarta.
Dulu Pri bahkan memiliki peternakan sapi perah sendiri di depan Gembira Loka, dengan jumlah mencapai 25 ekor. Namun, lahan ternak yang semakin terhimpit permukiman membuatnya terpaksa berhenti dan menjual seluruh sapinya.
Saat ditanya mengapa masih bertahan menjual susu segar, Pri menjawab bahwa ia enggan meninggalkan usaha yang minim pesaing ini. Baginya, tidak semua orang mampu menjual susu yang harus segera habis. Lagi pula, Pri sudah memiliki pasarnya sendiri.
Meski tak banyak saingan, Pri tak bisa sembarangan menentukan harga. Harga susu harus selalu mengikuti pasar. “Susu itu harganya tidak pernah turun, tapi kalau naik sedikit sekali,” jelasnya.
Susu yang sudah diproses bisa memberi keuntungan Rp10 ribu, sedangkan susu segar yang ia jual paling-paling hanya Rp1.000, bahkan kerap kurang dari itu.

Pelopor Susu Sapi Yogyakarta
Semua berawal saat tahun 1980, ia diajak menjual susu sapi segar. Enam tahun kemudian, ia mulai berusaha mandiri
Puluhan tahun bergelut di usaha susu segar, pria 72 tahun itu berani menyebut dirinya pelopor susu segar di Yogyakarta. Kisah hidup Pri bukan hanya soal berjualan. Ia juga pernah aktif sebagai karyawan koperasi antarpeternak sapi perah.
Di perkumpulan itu, Pri kerap memberi penyuluhan tentang cara merawat sapi perah berdasarkan pengalamannya beternak. “Saat malam saya penyuluhan, mengajari para peternak baru,” kenangnya.
Sungguh nahas, setelah Pri keluar dari kepengurusan koperasi pada 2005, tidak ada pengurus yang setelaten dirinya hingga akhirnya koperasi bubar. Menurutnya, lemahnya disiplin waktu dan pengelolaan anggaran menjadi penyebab utama.
Hingga kini, Pri masih menggandeng sejumlah kenalan peternak dari koperasi itu sebagai pemasok susu segar yang ia jual. Lebih jauh lagi, ia juga menjadi penyedia susu bagi pengusaha olahan susu seperti yoghurt dan kefir selama puluhan tahun.
Dosen Muda Berprestasi Dunia dari UGM Dapat Dukungan Riset Paragon untuk Kembangkan Inovasi |
![]() |
---|
Mantan Kepala BKAD Haris Sutarta Resmi Jabat Ketua Umum KONI Sleman |
![]() |
---|
Akhir Pekan Ini, New Honda ADV160 Resmi Diluncurkan di Pakuwon Mall Jogja |
![]() |
---|
Perekaman e-KTP di Gunungkidul Tembus 98,46 Persen, Disdukcapil Sisir Warga yang Belum Terdata |
![]() |
---|
Kacab Kantor Penyedia Tenaga Kerja di Sleman Tersesat dalam Gelapnya Judol |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.