Dugaan Korupsi di Kemendikbud
Sejumlah Sekolah di Bantul Beberkan Keadaan Bantuan Laptop Chromebook, Ada yang Rusak Keyboard
Laptop tersebut kerap dipergunakan untuk proses belajar mengajar termasuk saat pelaksanaan asesmen standarisasi pendidikan daerah (ASPD).
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Sejumlah sekolah di Kabupaten Bantul menyebut bantuan laptop Chromebook dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI pada beberapa tahun yang lalu, masih dalam keadaan layak pakai.
Akan tetapi, ada laptop keyboard yang tidak berfungsi optimal.
Hal itu dialami di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Sewon.
Guru Informatika SMP Negeri 3 Sewon, Mufidatul Huftiyah, mengatakan secara umum dari 45 unit laptop Chromebook bantuan dari Kemendikbud RI masih dalam keadaan layak pakai, namun ada beberapa keyboard yang tidak berfungsi optimal.
"Jadi ada beberapa keyboardnya itu tidak bisa diketik. Misalnya dari seluruh abjad, untuk abjad 's' itu ada yang tidak bisa muncul di layar laptop, walau sudah diketik. Saya tidak tahu pasti itu rusak karena apa dan sejak kapan," katanya, kepada Tribunjogja.com, di SMP Negeri 3 Sewon, Rabu (16/7/2025).
Padahal, laptop tersebut kerap dipergunakan untuk proses belajar mengajar termasuk saat pelaksanaan asesmen standarisasi pendidikan daerah (ASPD).
Dikarenakan, laptop rusak itu masih tetap dibutuhkan, sehingga pihaknya kerap mengakali dengan copy paste dari huruf yang ada di layar.
"Iya (cukup menghambat proses ASDP). Karena, ASDP itu kan seperti ujian ya," ucap Mufi, sapaan akrabnya.
Lebih lanjut, laptop Chromebook itu didapatkan oleh SMP Negeri 3 Sewon langsung dari Kemendikbud RI pada tahun 2021.
Artinya, pihak sekolah tidak mengajukan permohonan untuk mendapatkan pengadaan laptop tersebut, sehingga kementerian memberikan bantuan kepada sekolah yang kekurangan komputer atau laptop untuk belajar para siswa.
Baca juga: Kebijakan Baru Tarif Ekspor 19 Persen ke AS Diharapkan Jadi Angin Segar Pelaku Ekspor di Bantul
Usai mendapatkan bantuan itu, kata Mufi, para siswanya merasa senang.
Pasalnya, laptop bantuan tersebut lebih mudah dipergunakan dan memiliki keyboard yang pas di jari para siswa.
Lalu, laptop tersebut sudah memiliki touchscreen, sehingga mudah dioperasikan.
"Lalu, karena laptop itu untuk belajar dan ujian, maka memang fasilitas sofwarenya rata-rata terkoneksi dengan internet. Dan ketika dipergunakan untuk browsing, laptop itu lebih cepat dibandingkan komputer yang ada di lab kami. Tapi, browsing itu juga tergantung koneksi jaringan internet ya," urainya.
Adapun Chromebook yang didapat adalah merek Asus dengan prosesor Intel dan memiliki penyimpanan 32 gigabyte.
Laptop itu sudah dilengkapi dengan chrome versi 130.0.6723.126. Laptop itu memiliki daya tahan baterai sampai tiga jam.
Sementara itu, Kepala Taman Kanak-Kanak (TK) Alfathan Islamic School Bantul, Siti Nur Hayati atau yang kerap disapa Bunda Nur, mengaku mendapat bantuan satu unit laptop chromebook dari Kemendikbud RI sekitar tahun 2021-2022.
"Kami itu menjadi salah satu pelaksana program sekolah penggerak angkatan kedua yang saat itu memang programnya Pak Menteri Nadiem Makarim. Kebetulan dari 17 TK dari Kabupaten Bantul yang mendapatkan chromebook tidak semuanya. Tapi, kami menjadi salah satu yang menerima bantuan itu," ucapnya.
Ia mengaku tidak mengetahui seperti apa kriteria sekolah yang bisa mendapatkan bantuan chromebook tersebut.
Akan tetapi, pihaknya langsung mendapatkan Surat Keputusan dari Kemendikbud dan menjadi satu dari 10 atau 11 TK di Bantul yang menerima bantuan Chromebook.
"Tapi memang, kami hanya diberikan satu unit saja. Kalau SD atau SMP mungkin bisa banyak ya. Jenjang sekolah itu mungkin bisa dapat bantuan Chromebook sampai puluhan atau bahkan ratusan," jelas Bunda Nur.
Meski begitu, ia mengaku bersyukur bahwa sampai saat ini, keadaan laptop chromebook tersebut masih bagus dan layak pakai.
Bahkan, Chromebook itu kerap dipergunakan untuk proses belajar mengajar, pengisian nilai raport, dan lain sebagainya.
"Pas turun dan sampai ke tangan kami, laptop itu sudah disetting. Jadi, untuk akses menggunakan laptop itu, kita harus login dengan akun belajar ID. Semua guru kami yang punya akun itu bisa masuk dan menggunakan laptop itu. Misalkan enggak punya akun, kalau sebatas untuk ng-edit surat dan lain-lain itu masih bisa pakai akun yang lain. Jadi enggak masalah," paparnya.
Sayangnya, ia tidak mengetahui persis spesifikasi laptop Chromebook tersebut.
Namun, merek chromebook yang didapat adalah Zyrex dengan kapasitas penyimpanan 32 gigabyte.
Laptop Chromebook itu disebut-sebut memiliki basis internet dan google drive, sehingga untuk penyimpanan dokumen sekolahnya rata-rata dilakukan di google drive.
"Karena Chromebook ini berbasis google ya, jadi semua yang terhubung dengan google bisa masuk ke laptop ini. Ada youtube, google worksheet, sampai ruang GTK. Dan laptop ini bisa langsung install aplikasi yang tadinya saya itu enggak install dan pas awal-awal didapat tidak ada aplikasi itu. Tapi memang, ini tidak touchscreen. Kata orang-orang, laptop merek Zyrex lebih bagus dari pada yang lain. Jadi, awet dipakai," tutupnya.(*)
sekolah
Bantul
laptop
Chromebook
JOGJATODAYS
Nadiem Makarim
Korupsi Kemendikbud
Multiangle
liputan khusus
Pemanfaatan Chromebook Kemendikbud di Kota Yogya: Antara Antusiasme Siswa dan Keraguan Soal Harga |
![]() |
---|
Melacak Penggunaan Laptop Chromebook di Sekolah-sekolah Sleman |
![]() |
---|
Nasib Laptop Chromebook di Klaten: Harus Nyambung Wifi dan Lupa Password Jadi Kendala |
![]() |
---|
Kondisi Laptop Chromebook di Bantul dan Sleman: Dari Tombol ‘S’ Mati Hingga Charger Tak Berfungsi |
![]() |
---|
Kondisi Chromebook Bantuan Kemendikbudristek Era Nadiem Makarim di Klaten |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.