Dugaan Korupsi di Kemendikbud

Nasib Laptop Chromebook di Klaten: Harus Nyambung Wifi dan Lupa Password Jadi Kendala

Laptop-laptop itu hanya bisa difungsikan di ruang laboratorium komputer, karena harus terhubung dengan jaringan WiFi dan menggunakan akun belajar.id.

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Ikrob Didik Irawan
TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
ILUSTRASI - Salah satu unit laptop Chromebook yang dimiliki oleh SMP Muhammadiyah 2 Kalibawang, Kulon Progo. Sekolah ini mendapatkan 15 unit laptop Chromebook yang disalurkan oleh pemerintah pada 2022 silam sebagai bantuan pendidikan. 

TRIBUNJOGJA.COM - Bantuan laptop Chromebook dari pemerintah yang disalurkan ke sejumlah sekolah di Kabupaten Klaten masih dimanfaatkan untuk kegiatan belajar.

Namun, keterbatasan sistem dan konektivitas membuat penggunaannya tidak selalu berjalan mulus.

Di SMP Nurul Haq Klaten, sebanyak 15 unit Chromebook yang diterima pada tahun ajaran 2022–2023 digunakan siswa untuk pelajaran informatika dan asesmen berbasis komputer.

Namun, laptop-laptop itu hanya bisa difungsikan di ruang laboratorium komputer, karena harus terhubung dengan jaringan WiFi dan menggunakan akun belajar.id.

“Kalau dipakai di kelas yang tidak ada WiFi, ya tidak bisa. Akhirnya dipusatkan di lab saja,” ujar Kepala Sekolah, Ashaf Nur Rosyid, Rabu (16/7/2025).

Chromebook tidak memakai sistem operasi Windows seperti laptop pada umumnya.

Sebagai gantinya, laptop ini menggunakan Chrome OS yang berbasis internet dan penyimpanan cloud. 

Akibatnya, pengguna tidak bisa menginstal program seperti Microsoft Office, dan hanya bisa mengakses aplikasi daring seperti Google Docs atau Classroom.

“Kalau siswa ingin mengunduh file saja sudah cukup sulit, karena datanya berat dan harus tersambung internet. Guru juga banyak yang belum terbiasa pakai sistem ini,” kata Ashaf.

Baca juga: Kondisi Laptop Chromebook di Bantul dan Sleman: Dari Tombol ‘S’ Mati Hingga Charger Tak Berfungsi

Lupa Password

Kendala lain datang dari sistem login.

Laptop hanya bisa diakses menggunakan akun belajar.id. Guru maupun siswa harus mengingat email dan kata sandi masing-masing untuk bisa membuka perangkat.

“Kalau lupa password, ya terpaksa pinjam akun guru. Anak-anak kadang panik kalau mau asesmen,” tambahnya.

Di TKIT An Najah, Kecamatan Jatinom, bantuan hanya datang dalam bentuk satu unit Chromebook

Karena jumlah siswa banyak, laptop hanya bisa dipakai oleh admin sekolah sebagai perangkat bantu saat menyiapkan materi atau pelaporan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved