Dugaan Korupsi di Kemendikbud
Kondisi Chromebook Bantuan Kemendikbudristek Era Nadiem Makarim di Klaten
kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook menyeret nama mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) masih mendalami kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook yang menyeret nama mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) RI, Nadiem Makarim.
Kejagung RI telah menetapkan sejumlah tersangka dan menahan mantan Konsultan Kemendikbudristek, Ibrahim Arif, dalam kasus tersebut.
Tak hanya itu, Kejagung RI juga sudah dua kali melakukan pemeriksaan kepada Mantan Mendikbudristek periode 2019-2024 itu.
Seperti diketahui, Pemerintah melalui Kemendikbudristek RI telah memberikan bantuan 41.703 unit laptop Chromebook kepada sekolah-sekolah berbagai daerah di Indonesia.
Bantuan tersebut diberikan sebagai upaya digitalisasi dan peningkatan kualitas pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Bantuan itu disalurkan ketika masa Pandemi Covid-19.
Berdasarkan data yang dihimpun Tribunjogja.com, di Kabupaten Klaten terdapat sebanyak 63 sekolah yang mendapatkan bantuan pemerintah berupa laptop Chromebook tersebut, mulai dari jenjang Paud/TK, Sekolah Luar Biasa (SLB), hingga Sekolah menengah pertama (SMP).
Salah satu sekolah yang menerima bantuan itu adalah SMP Nurul Haq Klaten. Sekolah yang berada di Desa Prawatan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, itu mendapatkan sebanyak 15 unit laptop Chromebook dari Kemendikbudristek sekitar tahun ajaran (TA) 2022-2023.
"Sekolah kami kan baru berdiri sehingga belum memadai kaitannya komputer. Maka dari itu dari bagian satras Dinas Pendidikan memberitahu bahwa sekolah ini dapat bantuan komputer. Ternyata bentuknya berupa Chromebook sejumlah 15 unit, LCD Proyektor, router, seperangkat kabel-kabel, dan sebagainya. Alhamdulillah sudah kami terima," jelas Kepala Sekolah SMP Nurul Haq Klaten, Ashaf Nur Rosyid Teguh Raharja, kepada Tribun Jogja, Rabu (16/7/2025).
Ashaf menyebut bantuan laptop tersebut sangat bermanfaat, terutama untuk kegiatan asesmen semisal Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), kegiatan informatika, maupun ujian lainnya.
Dikatakan, hingga kini laptop tersebut masih digunakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran yang didominasi pelajaran informatika.
"Pengunaannya untuk guru dan siswa, tapi kami dominan pemakaiannya untuk siswa. Biasanya digunakan anak-anak untuk belajar mendesain, membuat editan seperti kartu ucapan atau amplop Hari Raya Idul Fitri," ujarnya.
Saat ditanya terkait kondisinya, Ashaf mengatakan semua laptop masih dalam kondisi bagus serta terawat. Kendati demikian, penggunaan laptop masih sangat terbatas.
Sebab, laptop tersebut memakai sistem operasi Chrome OS sehingga tidak bisa menggunakan aplikasi mengetik word atau excel seperti yang ada di laptop biasa.
Pemanfaatan Chromebook Kemendikbud di Kota Yogya: Antara Antusiasme Siswa dan Keraguan Soal Harga |
![]() |
---|
Melacak Penggunaan Laptop Chromebook di Sekolah-sekolah Sleman |
![]() |
---|
Nasib Laptop Chromebook di Klaten: Harus Nyambung Wifi dan Lupa Password Jadi Kendala |
![]() |
---|
Kondisi Laptop Chromebook di Bantul dan Sleman: Dari Tombol ‘S’ Mati Hingga Charger Tak Berfungsi |
![]() |
---|
Sejumlah Sekolah di Bantul Beberkan Keadaan Bantuan Laptop Chromebook, Ada yang Rusak Keyboard |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.