Penataan Kawasan Jembatan Pandansimo, Sekda DIY Dorong Sinergi Bantul-Kulon Progo
Jembatan Pandansimo tidak sekadar infrastruktur penghubung Bantul dan Kulon Progo, tetapi akan menjadi ikon baru kawasan selatan
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM , YOGYA - Sekretaris Daerah (Sekda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Ni Made Dwipanti Indrayanti menegaskan, Jembatan Pandansimo tidak sekadar infrastruktur penghubung Bantul dan Kulon Progo, tetapi akan menjadi ikon baru kawasan selatan yang mendorong pertumbuhan ekonomi, pariwisata, dan investasi.
Pemerintah daerah kini menyiapkan langkah penataan agar potensi kawasan di sekitar jembatan senilai Rp 863,7 miliar itu dapat dikelola secara terarah dan berkelanjutan.
“Itu merupakan salah satu bagian dari infrastruktur pendukung kawasan. Apalagi jembatan tersebut bersifat ikonik, seperti yang disampaikan oleh Bapak Gubernur. Jembatan itu menjadi bagian dari jaringan jalan lintas selatan, di mana terdapat segmen-segmen tertentu yang bisa dikelola dengan baik — baik secara kawasan maupun sebagai destinasi wisata — untuk menunjang pariwisata di daerah tersebut,” ujar Ni Made, Jumat (10/10/2025).
Menurut Ni Made, kedua kabupaten yang terhubung, yakni Bantul dan Kulon Progo, harus mulai menyiapkan desain pengembangan wilayah secara terpadu agar pengelolaan kawasan lebih terarah.
“Artinya, kedua belah pihak, baik Kabupaten Bantul maupun Kulon Progo, harus mulai menyiapkan desain pengembangannya. Sejauh pengetahuan saya, Kabupaten Bantul sudah memiliki master plan penataan kawasan selatan. Itu tentu menjadi bagian dari dukungan pengembangan wilayah. Apalagi lokasi di sekitar jembatan tersebut sangat potensial untuk dikembangkan, termasuk potensi perairannya. Bahkan, Ngarso Dalem juga sempat menyampaikan bahwa kawasan itu bisa dikembangkan untuk aktivitas seperti parasailing,” ujarnya.
Ni Made mengingatkan pentingnya kerja sama lintas wilayah agar potensi kawasan tidak menimbulkan persoalan tata ruang di kemudian hari.
“Saya kira tinggal kerja sama dua pihak saja, karena wilayah itu memang dibatasi oleh sungai. Jangan sampai justru jadi rebutan antarwilayah. Penting agar pengelolaannya jelas dan terkoordinasi,” katanya.
Ia juga menegaskan, pemerintah kabupaten perlu bersiap menata kawasan sekitar jembatan agar tidak berkembang tanpa arah.
“Kabupaten juga perlu bersiap menata kawasan tersebut, karena jika tidak, bisa saja potensi yang ada justru dimanfaatkan pihak-pihak yang tidak peduli terhadap penataan, sehingga kawasan itu menjadi kumuh,” tuturnya.
Ni Made menambahkan, sempat terjadi kesalahpahaman saat Gubernur DIY melakukan kunjungan lapangan.
“Kemarin sempat ada salah pengertian. Saat Gubernur menyebut ‘pedagang asongan’, mungkin ada yang salah dengar menjadi ‘Kasongan’. Jadi beliau menyebut ‘kawasan Kasongan’, padahal maksudnya ‘pedagang asongan’. Itu terjadi saat beliau melakukan kunjungan ke lapangan,” jelasnya.
Koordinasi dengan Balai Besar juga dilakukan untuk penertiban pedagang agar kawasan tetap tertata.
Potensi Ekonomi dan Akses Pertanian
Pembangunan Jembatan Pandansimo, yang membentang sepanjang 2.300 meter dengan bentang utama 675 meter dan lebar rata-rata 24 meter, menjadi harapan baru bagi pertumbuhan ekonomi kawasan selatan DIY. Proyek ini dikerjakan selama 579 hari kalender, sejak 17 November 2023 hingga 20 Juni 2025, dan dibiayai melalui APBN senilai Rp863,7 miliar.
Jembatan tersebut menghubungkan Desa Banaran, Galur, Kulon Progo, dengan Desa Poncosari, Srandakan, Bantul. Sebelumnya, ruas Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) antara Congot–Ngremang dan Pandansimo–Samas terputus oleh Sungai Progo, sehingga waktu tempuh antarwilayah mencapai 30 menit.
Ponpes di Bantul Capai 125 Lembaga, Kemenag Belum Punya Data PBG Pondok Pesantren |
![]() |
---|
BPBD Kulon Progo Layani 8 Permintaan Dropping Air Bersih, Salurkan 10 Tangki ke 3 Kapanewon |
![]() |
---|
BPBD Bantul Evakuasi Ular Sanca Sepanjang 2,5 Meter di Atap Rumah Warga |
![]() |
---|
Polres Bantul Catat 104 Orang Meninggal Akibat Laka Lantas Periode Januari - September |
![]() |
---|
Kepulan Asap Tebal Keluar dari Dalam Rumah Jumilah di Bambanglipuro Bantul |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.