7 Fakta Kasus Leptospirosis di Bantul, 168 Orang Terinfeksi dan 2 Meninggal Dunia

Kasus leptospirosis di Kabupaten Bantul menunjukkan tren peningkatan pada tahun 2025

pixabay
Ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM – Kasus leptospirosis di Kabupaten Bantul menunjukkan tren peningkatan pada tahun 2025. Hingga awal Juli, tercatat 168 warga terinfeksi, dengan dua di antaranya meninggal dunia.

Penyakit ini bukan hanya menyerang petani, tapi juga warga umum yang terpapar bakteri dari lingkungan tercemar.

Berikut fakta-fakta penting yang perlu Anda ketahui:

1. 168 Kasus Terjadi Sejak Januari hingga Awal Juli 2025

Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Tri Widyantara, mengungkapkan bahwa kasus leptospirosis tahun ini tergolong tinggi.

“Kasus leptospirosis ini memang mengalami peningkatan sejak beberapa waktu terakhir,” ujarnya, Minggu (6/7/2025).
 
2. Angka Kematian Capai Dua Orang

Dua dari 168 kasus dilaporkan meninggal dunia. Ini menjadi sinyal bahwa leptospirosis bisa berujung fatal jika tidak ditangani cepat.

Baca juga: Puluhan Ton Sampah Diangkut Saat Gerakan Bersih Sungai di Kota Yogya

3. Petani Paling Rentan Terinfeksi

Sebagian besar kasus ditemukan pada petani, karena mereka sering kontak langsung dengan tanah dan air yang terkontaminasi urin hewan pembawa bakteri seperti tikus dan sapi.

“Sebagian besar ditularkan dari luka yang ada di kulit,” kata Agus.
 
4. Tak Hanya Petani, Warga Umum Juga Terpapar

Menariknya, kasus juga ditemukan di perkarangan rumah, bukan hanya di area persawahan.

“Ada masyarakat yang tidak berprofesi sebagai petani terkena penyakit ini,” jelas Agus.
 
5. Penyebabnya: Bakteri Leptospira interrogans

Leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans yang menular lewat air, tanah, urin, atau darah hewan yang terinfeksi. Tikus adalah pembawa paling umum.

 
6. Gejala yang Harus Diwaspadai

Gejala leptospirosis mirip flu, sehingga sering terlambat dikenali. Waspadai jika mengalami:

  • Demam tinggi
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Mata memerah

“Kalau mengalami gejala seperti itu, segera periksa ke dokter,” tegas Agus.
 
7. Langkah Pencegahan Leptospirosis

Dinas Kesehatan Bantul memberikan beberapa imbauan penting:

  • Cuci tangan dan mandi setelah dari sawah
  • Tutup luka terbuka
  • Hindari kontak dengan genangan air
  • Bersihkan lingkungan secara rutin
  • Kendalikan hama dan tikus di rumah

“Kami harap masyarakat bisa mengantisipasi hal itu,” pungkas Agus.

Apa Itu Leptospirosis ?

Leptospirosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. P

enyakit ini termasuk dalam kategori zoonosis, yaitu penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia.

Penularannya paling sering terjadi melalui kontak langsung dengan air, tanah, atau lumpur yang telah tercemar oleh urin hewan yang terinfeksi, terutama tikus, sapi, anjing, atau hewan pengerat lainnya.

Bakteri ini bisa masuk ke tubuh manusia melalui kulit yang terluka, lecet, atau melalui selaput lendir seperti mata, hidung, dan mulut.

Penyakit leptospirosis cenderung meningkat saat musim hujan, terutama di daerah dengan sanitasi buruk atau genangan air yang tercemar.

Gejala awal leptospirosis sering mirip dengan flu, seperti demam tinggi, sakit kepala hebat, nyeri otot (terutama di betis), mata merah, mual, hingga muntah.

Dalam beberapa kasus, jika tidak segera ditangani, penyakit ini bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius, seperti kerusakan hati, ginjal, paru-paru, bahkan menyebabkan kematian.

Kelompok yang paling rentan terkena leptospirosis adalah mereka yang sering berkegiatan di luar rumah atau di area basah seperti petani, pekerja saluran air, dan masyarakat yang tinggal di lingkungan dengan banyak tikus.

Oleh karena itu, pencegahan sangat penting, antara lain dengan menjaga kebersihan lingkungan, menghindari kontak langsung dengan air banjir atau genangan, menggunakan alat pelindung saat bekerja di sawah atau selokan, serta segera mencuci tubuh dan pakaian setelah terpapar air yang berpotensi tercemar. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved