Puluhan Ton Sampah Diangkut Saat Gerakan Bersih Sungai di Kota Yogya
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengerahkan seluruh ASN-nya untuk turun langsung dalam Gerakan Bersih Sungai,
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengerahkan seluruh ASN-nya untuk turun langsung dalam Gerakan Bersih Sungai, Minggu (6/7/25).
Aksi yang digelar dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup itu diikuti juga oleh unsur TNI-Polri dan komunitas masyarakat, seperti Kampung Tangguh Bencana (KTB), Bank Sampah, Pasukan Sat-set, dan lain-lain.
Secara keseluruhan, terdapat lebih dari 9 ribu orang terlibat, menyasar 45 titik lokasi di aliran sungai besar yang melintasi Kota Yogyakarta, seperti Code, Gajahwong, dan Winongo.
Sementara, Hasto sendiri terjun langsung memimpin pasukan yang dikerahkan di aliran Sungai Code, atau tepatnya di bawah Jembatan Sayidan, yang masuk wilayah Kemantren Mergangsan.
"Tujuannya, kita memberikan kritik juga ya, kalau bisa jangan buang sampah ke sungai. Saya sedih sekali loh, merasakan tadi kita membersihkan, banyak sekali sampah siap buang," katanya.
Fenomena tersebut, menunjukkan masih banyak warga masyarakat yang abai dengan kondisi lingkungannya, karena sengaja membuang sampahnya ke sungai.
Lebih memprihatinkan, banyak diantara sampah yang dibuang ke aliran sungai merupakan limbah sisa dapur yang sangat berpotensi mencemari air.
"Itu kan menyedihkan, sampah dari dapur, seperti kulit bawang, sisa cabai, hingga sisa makanan, itu betul-betul menjadi polutan, karena sangat toxic kalau dibuang di sembarang tempat," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Hasto bersama beberapa peserta Gerakan Bersih Sungai pun tampak telaten mengangkut sampah-sampah yang tersangkut di trash barrier.
Ia memandang, keberadaan jaring penghadang sampah tersebut sangat efektif, sehingga sampai dengan akhir 2025 nanti bakal ditambah di lima titik lagi.
"Sekarang sudah ada empat. Masing-masing trash barrier ada petugasnya, namanya Ulu Ulu, yang selalu mengambil sampah tersangkut. Nanti akan kita tambah juga jumlahnya," cetusnya.
"Di titik ini saja (bawah Jembatan Sayudan), setiap hari sampah yang terambil bisa 30 bagor. Harapanya, semakin lama semakin berkurang, karena kesadaran masyarakat meningkat," urai Wali Kota.
Lebih lanjut, sampah yang berhasil terangkat dari aliran sungai melalui kegiatan bebersih massal ini akan langsung diolah oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta.
Delapan mesin insinerator yang dimiliki Pemkot di unit pengolahan sampah (UPS) bakal dikerahkan supaya timbunan sampah tidak sekadar berpindah tempat.
Pendemo di Jogja Beri Jalan Mobil Lexus AB 10 HBX, Ternyata Ini Penumpangnya |
![]() |
---|
Raja Keraton Yogyakarta Didampingi Putrinya Datangi Mapolda, Kapolda Telpon Pendemo |
![]() |
---|
Pemkot Yogyakarta Bangun Sistem Satu Data, Intervensi Program Lebih Tepat Sasaran |
![]() |
---|
Ormas di Jogja Dukung Pembangunan Daerah, Tidak Ada Stigma Negatif dari Publik |
![]() |
---|
Warga Binaan di Yogyakarta Terima Remisi Umum dan Dasawarsa, 103 Penerima Langsung Bebas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.