Pemkab Bantul Akan Tuntaskan Pemasangan Fiber Optic, Butuh Anggaran Total Rp77 Miliar
Penuntasan jaringan fiber optic sudah menjadi komitmen Pemkab Bantul agar seluruh kalurahan di Bumi Projotamansari mendapatkan fiber optic
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul, berencana menuntaskan pemasangan fiber optic sampai tingkat kalurahan dan sekolah dengan kebutuhan total anggaran sekitar Rp77 miliar.
Sejauh ini, sudah ada beberapa fiber optic yang terpasang di Bantul, namun pemasangannya belum berjalan tuntas sehingga akan mulai dilanjutkan pada tahun 2026.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengatakan penuntasan jaringan fiber optic sudah menjadi komitmen Pemkab Bantul agar seluruh kalurahan di Bumi Projotamansari mendapatkan fiber optic.
Dari fiber optic itu, diharapkan bisa dipasang radio wireless bagi daerah-daerah yang memang blank spot.
"Kemudian, nanti sekolah-sekolah negeri juga kami aliri dan diberikan jatah bandwidth secara gratis oleh anggaran dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Bantul, sehingga pembelajaran digital bisa dijalankan," katanya, Jumat (5/9/2025).
Diharapkan, nantinya masyarakat maupun anak-anak yang tinggal di daerah plosok pedesaan di Bumi Projotamansari bisa mendapatkan edukasi setara dengan masyarakat di perkotaan Bumi Projotamansari.
"Fiber optic ini menjadi suatu jawaban. Tidak semua provider, tidak semua pengusaha jaringan signal itu mau membangun di situ (daerah pelosok), karena faktor bisnisnya tidak masuk. Paling hanya beberapa orang dan budget investasi terlalu besar, tidak nutup, sehingga mereka (investor dan pengusaha jaringan signal) mundur," urainya.
Halim menyebut, pemasangan fiber optic pada tahun 2026 akan di pasang di jenjang kalurahan terlebih dahulu.
Sebab, sistem informasi desa sudah ada di setiap kalurahan atau 75 kalurahan di Kabupaten Bantul. Setelah itu, dilanjutkan pemasangan di sekolah-sekolah negeri.
"Jadi, setelah itu SD negeri, SMP negeri. Karena, SD dan SMP sekarang itu kan pembelajaran digital sudah mulai diterapkan. Dan tantangan ini memang lebih berat dibandingkan di kota. Kota enggak ada masalah dengan signal, tapi kalau Bantul kan ada daerah pegunungan," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bantul, Bobot Ariffi' Aidin, menyebut, saat ini, belum semua kalurahan di Bantul ada fiber optic, akan tetapi semua kalurahan sudah terfasilitasi dengan internet.
"Kalau enggak salah, ada 48 kalurahan dengan fiber optic. Kemudian, 27 kalurahan yang lain masih menggunakan radio. Tapi, secara fungsi itu sudah terhubung dengan internet semua. Lalu, untuk sekolah, belum semuanya terpasang fiber optic," tuturnya.
Pihaknya pun berencana melanjutkan penanganan fiber optic itu pada tahun 2026 dan ditargetkan rampung pada tahun 2029.
Secara jumlah, kebutuhan pemasangan fiber optic dari kalurahan hingga sekolah di Bantul itu mecakup sekitar 700-an kilometer.
"Artinya, kalau sekitar 700-an kilometer dibagi dengan lima tahun pengerjaan, ya sekitar 140-an kilometer yang harus dikerjakan per tahun," tutur Bobot.
Wabup Bantul Ingin Masing-masing Padukuhan Mandiri Olah Sampah |
![]() |
---|
Gapura Batas Bantul Kota Akan Dibangun Baru dengan Konsep Tradisional Keraton |
![]() |
---|
Temuan Ulat Hingga Jangkrik di Menu MBG, Pemkab Bantul: Kami Tidak Punya Wewenang Menegur |
![]() |
---|
10 Kalurahan di Bantul Dapat Pemetaan Batas Wilayah untuk Perjelas Kewenangan |
![]() |
---|
Program Tiga Juta Rumah Layak Huni Dihandel Langsung Kementerian, Pemkab Bantul Support Saja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.