Optimalkan QRIS, Bulan Dana PMI Sleman 2025 Targetkan Rp1,5 Miliar

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sleman menargetkan Rp 1,5 miliar dalam pengumpulan bulan dana 2025. 

Optimalisasi cashless lewat penggunaan QRIS hingga pendekatan terhadap para mitra sasaran menjadi kunci yang diharapkan meningkatkan capaian pengumpulan dana periode Juli - Desember ini. 

"Harapan kami targetnya bisa tercapai. Agar operasional PMI dapat optimal," kata Sekda Kabupaten Sleman, sekaligus Ketua Panitia Bulan Dana PMI Sleman, Susmiarto, Selasa (1/7/2025). 

Bulan dana PMI, menurut Susmiarto bukan sekedar penggalangan dana semata. Melainkan gerakan bersama untuk menumbuhkan kesadaran, kepedulian dan solidaritas masyarakat untuk mendukung tugas - tugas kemanusiaan. 

Ia mengapresiasi kepada PMI yang telah menunjukkan kiprah luar biasa dalam beragam aksi kemanusiaan. Petugas PMI selalu hadir digaris depan tanpa memandang suku, ras, agama maupun golongan.

Baginya hal tersebut cermin sejati semangat kemanusiaan yang perlu dipupuk dan dijaga. Selama ini PMI juga menjadi ujung tombak dalam memberikan pertolongan kepada masyarakat saat terjadi bencana alam, kecelakaan maupun kondisi darurat lainnya.

Oleh sebab itu, Susmiarto mengajak masyarakat ikut mensukseskan bulan dana PMI sekaligus mengajak rutin donor darah.

Menurutnya donor darah sangat penting selain mendeteksi kesehatan diri, juga dapat membantu sesama. Apalagi kebutuhan darah di Sleman tinggi bahkan setiap bulan kekurangan seribu kantong. 

"Kebutuhan yang dilayani PMI kan selama ini kurang. Kita hanya mampu 2.500 kantong dari kebutuhan 3.500. Kekurangan seribu yang biasanya ambil dari luar. Nah artinya PMI perlu partisipasi masyarakat untuk ikut jadi pendonor. Kalau kita donor, ini untuk membantu sesaama, sekaligus mendeteksi dini kesehatan diri kita," ujar Susmiarto. 

Ketua PMI Sleman Mafilindati Nuraini mengatakan bulan dana PMI dilaksanakan selama enam bulan mulai Juli hingga Desember. Adapun sasarannya adalah unsur Aparatur Sipil Negara (ASN), pelaku usaha, penerima layananan di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Swasta mampu masyarakat luas. Termasuk lembaga pendidikan dan lembaga perbankan. Selain pendekatan yang lebih masif di tahun ini juga lebih mengoptimalkan penggunaan QRIS. 

"Tahun lalu sudah pakai, tapi belum dioptimalkan. Sekarang kita gunakan QRIS lagi dengan lebih masif agar lebih mudah. Sekarang era digital ya, cashless. Di mal kita pasang selain yang nominal kotak, kami juga pasang barcode QRIS di berbagai tempat," katanya. 

Mafilindati meyakinkan bahwa uang yang terkumpul dalam penggalangan bulan dana digunakan secara transparan untuk kebutuhan operasional pelayanan PMI Sleman. Ia mencontohkan anggaran bulan dana di tahun 2024, telah digunakan untuk mendukung kegiatan pelayanan PMI. Antara lain Diklat pembinaan relawan; kebencanaan dan pelayanan sosial serta kesehatan masyarakat; operasional kemarkasan meliputi pelayanan ambulans, pertolongan pertama, evakuasi jenazah, posko 24 jam, siaga posko lebaran dan nataru. 

Kemudian digunakan juga untuk sarana prasarana operasional, kerjasama dan pengembangan sumber daya serta sumbangan wajib bulan dana ke markas PMI DIY. Penggunaan uang dari masyarakat tersebut juga telah diaudit oleh auditor eksternal dengan predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) sejak 2015 hingga 2025.(*)