Tumpukan Sampah Liar Muncul di Pinggir Ringroad Utara Sleman

Saat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman masih mencari sumber sampah tersebut berasal dari mana. 

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Yoseph Hary W
Istimewa
Tumpukan sampah diduga dari pembuangan liar yang muncul di pinggir Ringroad Utara Sleman. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Tumpukan sampah dalam jumlah besar ditemukan di tepi jalan Ringroad utara Kabupaten Sleman. Lokasinya berada di dekat simpang empat Kronggahan, Gamping. Sampah tersebut menumpuk dan diduga dari pembuangan liar.

Saat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman masih mencari sumber sampah tersebut berasal dari mana. 

"Teman- teman DLH (Dinas Lingkungan Hidup) sedang menelusuri sumber sampah dari mana dan mencari tahu pemilik lahannya," kata Plt Kepala DLH Sleman, Sugeng Riyanta, Jumat (10/10/2025). 

Jenis sampah yang menumpuk beragam. Tetapi mayoritas adalah plastik, yang diduga berasal dari limbah rumah tangga. Tumpukan sampah organik dan anorganik yang bercampur menjadi satu dibiarkan begitu saja di lahan kosong. Adapun bagian tepi jalan ditutup seng sehingga pembuangan sampah ini tidak begitu terlihat dari jalan raya. 

Sugeng belum mengetahui sejak kapan sampah tersebut mulai dibuang di lokasi. Tetapi, yang jelas keberadaan tumpukan sampah tersebut sudah diinformasikan ke grup aduan. Jajarannya juga sudah mengecek dan berkoordinasi dengan Dukuh setempat untuk proses pemantauan.

Namun, berdasarkan laporan Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Pelayanan Sampah telah ditunggu sejak pekan lalu rupanya belum ada aktivitas pembuangan lagi. 

"Sudah disanggongi malam Sabtu 3 Oktober sampai tengah malam, tidak ada tambahan sampah lagi," terang dia. 

Sampah di Sleman

Meski belum diketahui sumber sampah dari mana, tetapi permasalahan sampah di Kabupaten Sleman memang masih menjadi pekerjaan rumah. Jumlah timbunan sampah harian di Sleman rata-rata mencapai sekitar 601,6 ton per hari. 

Pemerintah setempat telah mengupayakan penanganan limbah ini melalui beragam program, mulai dari gerakan jugangan, hingga membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di tiga lokasi yaitu Tamanmartani, Sendangsari hingga Donokerto, Turi. Kabupaten Sleman juga tengah mengupayakan pembangunan TPST ke empat di wilayah Moyudan dan pengolahan sampah berteknologi insinerator. 

Namun dua proyek pengolahan sampah tersebut sementara dihentikan sembari menunggu arahan Pemda DIY seiring rencana program Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) dari Pemerintah Pusat. 

Bupati Sleman Harda Kiswaya mengatakan di dalam rencana strategis itu, kuota sampah yang sanggup dikelola mencapai seribu ton. Nantinya kuota akan dibagi untuk Sleman, Bantul dan Kota Yogyakarta. 

"Yang mengampu nanti provinsi. Tinggal nanti seperti apa. Yang penting pelaku (angkut sampah) swasta tidak boleh mati, tetap harus jalan karena itu bagian dari kehidupannya. Tinggal nanti kuota yang diberikan ke Sleman sumbernya dari mana saja, nanti diaplikasikan setelah ada itungannya," kata dia.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved