Plastik Masih Jadi Masalah Tersendiri Persampahan di DIY 

Menurut kepala DLHK DIY, Kusno Wibowo, kendala yang dihadapi untuk menyelesaikan persoalan sampah plastik beragam.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY, Kusno Wibowo 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Masalah plastik masih menjadi persoalan, bukan hanya di Kabupaten Sleman melainkan juga di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Meskipun sudah ada regulasi yang mengatur dan upaya pengelolaan seperti mesin pirolisis yang mengubah plastik menjadi bahan bakar alternatif, tapi persoalan sampah masih menjadi pekerjaan rumah yang belum sepenuhnya tuntas. 

"Kalau kita lihat secara umum sampah plastik di DIY memang belum terselesaikan. Kalau dari sisi aturan sudah komplit ya, dari pusat maupun pemerintah daerah provinsi sampai Kabupaten/Kota sudah. Hanya memang kami menyadari, aturan ini belum efektif dilaksanakan," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY, Kusno Wibowo, Senin (30/6/2025). 

Menurut dia, kendala yang dihadapi untuk menyelesaikan persoalan sampah plastik beragam.

Pertama sosialisasi pengurangan sampah plastik ke masyarakat belum masif.

Kedua penegakan hukum bagi masyarakat yang membuang sampah sembarangan juga belum efektif.

Ketiga persoalan sampah tidak bisa hanya ditangani oleh pemerintah, melainkan butuh kerjasama semua pihak termasuk kesadaran masyarakat. 

"Dan untuk menyadarkan masyarakat ini butuh waktu, tidak bisa sim salabim," ujarnya. 

Kusno bilang, timbulan sampah di DIY paling banyak adalah sampah organik yang menyumbang hampir 50 persen total sampah.

Sedangkan sampah anorganik termasuk plastik menyumbang sekitar 15 persen sampah.

Terkait aturan untuk pelarangan plastik terutama di toko modern, menurut Kusno akan dibicarakan bersama Kabupaten/kota.

Namun ia menyebut regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat hingga pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/kota untuk mengurangi sampah plastik sebenarnya sudah jelas, bahkan mengatur penggunaan dari produsen sampai ke pemakai. 

"Tapi ini memang butuh penegakan. Coba nanti kami akan komunikasi kembali. Karena persoalan sampah plastik ini gampang-gampang angel. Ini butuh kesadaran masyarakat bersama," kata Kusno.

Sebagimana diketahui, tema nasional Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini adalah ending plastic polution atau hentikan polusi plastik.

Di Kabupaten Sleman, sampah ini menyumbang 37 persen dari total sampah rumah tangga yang jumlahnya 602 ton.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved