DLHK DIY Dorong OPD hingga Sekolah Atasi Sampah di Lingkungan Masing-masing

Sejumlah langkah awal, menurut Kusno, sudah dilakukan di lingkungan perkantoran, misalnya melalui pembuatan biopori.

TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
Kepala DLHK DIY, Kusno Wibowo. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Organisasi perangkat daerah (OPD) di DIY diminta lebih mandiri dalam mengatasi persoalan sampah di lingkungannya masing-masing.

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY menekankan, perbedaan timbulan sampah dan sumber daya di tiap OPD membuat penanganan tidak bisa diseragamkan.

Kepala DLHK DIY, Kusno Wibowo, menyatakan bahwa setiap OPD memiliki karakteristik berbeda, sehingga upaya pengelolaan sampah perlu disesuaikan dengan kondisi masing-masing.

“OPD memang harus secara mandiri mengatasi masalah sampah di masing-masing OPD. Kalau untuk OPD-OPD, seperti yang disampaikan Ngarsa Dalem, ini tergantung dari timbulan sampah di masing-masing OPD. Karena tiap OPD berbeda, tidak sama antara satu dengan yang lain,” ujarnya.

Kusno menambahkan, perbedaan juga terlihat dari sisi jumlah pegawai. 

“Dari sisi sumber daya manusia juga demikian, ada yang jumlahnya sedikit, ada yang banyak, dan sebagainya. Jadi, ini nanti menjadi bagian dari teman-teman OPD yang memang perlu penanganan sampah. Seperti yang ada di Kepatihan ini, nanti akan ada tindak lanjut berupa koordinasi berikutnya,” katanya.

Sejumlah langkah awal, menurut Kusno, sudah dilakukan di lingkungan perkantoran, misalnya melalui pembuatan biopori.

“Memang sudah ada upaya, misalnya pembuatan biopori, dan sebagainya,” ucapnya.

Baca juga: TPA Piyungan Masih Jadi Tumpuan Sampah Kota Yogyakarta, Kapasitas Terbatas hingga 2025

Upaya tersebut juga diperluas ke aspek penghijauan. 

“Itu sudah kami sampaikan ke teman-teman OPD. Termasuk juga tadi, terkait masalah penghijauan atau perindangan,” tambahnya.

Kusno berharap gerakan pengelolaan sampah dan penghijauan tidak hanya berhenti di tingkat instansi pemerintah. 

“Harapannya bukan hanya OPD, tapi sekolah-sekolah juga melakukan hal yang sama,” tegasnya.

Sebagai bentuk dukungan, DLHK DIY menyiapkan distribusi bibit pohon setiap tahun. 

“Untuk bibit pohon, setiap tahun kami memang menyiapkan, dan itu dibagikan kepada masyarakat. Tapi distribusinya menunggu musim hujan, kira-kira sekitar November–Desember. Karena kalau belum musim hujan sudah diberikan, bibitnya khawatir mati,” jelasnya.

Ia menyebutkan, jumlah bibit pohon yang dibagikan relatif besar. 

“Biasanya kami menyiapkan sekitar 10.000 sampai 15.000 bibit per tahun. Itu untuk masyarakat secara umum, agar bisa ditanam di lingkungan masing-masing,” ujar Kusno. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved