Kisah Pilu Ojek Online Asal Sleman Tewas Dibegal Saat Mencari Nafkah untuk Keluarga

driver ojek online Anggi Damirsyah menjadi korban pembegalan di wilayah Keniten, Desa Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, DIY. 

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com/Dewi Rukmini
OJOL KORBAN BEGAL: Dua buah karangan bunga masih terpasang di depan rumah Anggi Damirsyah (42), pengemudi ojol yang tewas usai dibegal penumpangnya, Jumat (13/6/2025). 

Suasana duka masih menyelimuti sebuah rumah sederhana di RT 03/RW 04, Padukuhan Krajan, Desa Tirtomartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, DIY. Dua buah karangan bunga masih terpajang di depan rumah, seolah menandakan duka masih merayap dari balik dinding rumah tersebut. 

DI RUMAH berdinding warna putih dengan pintu dan jendela bercorak hijau krem itu, seorang pria bernama Anggi Damirsyah pernah tinggal. 

Pria berusia 42 tahun itu adalah tulang punggung keluarga yang mencari nafkah dengan menjadi pengemudi ojek online (ojol). 

Namun nahas, ayah dua anak itu meregang nyawa saat menjalankan kewajibannya. 

Ia menjadi korban pembegalan di wilayah Keniten, Desa Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, DIY. 

Pelakunya adalah seorang penumpang berinisial BP yang memesan jasa ojol lewat aplikasi. 

Anggi Damirsyah dibegal di tengah perjalanan mengantarkan penumpang ke tempat tujuan. 

Meski sempat melawan, akan tetapi sejumlah titik tubuh Anggi tidak bisa lepas dari sayatan senjata tajam yang diacungkan pelaku.

Anggi menghembuskan nafas terakhir setelah mendapatkan perawatan insentif selama lima hari.
 
Peristiwa nahas itu terjadi ketika fajar menyingsing pada Selasa (3/6/2025) pekan lalu. 

Masih terukir jelas di ingatan Nunung (48), Paman Anggi, ketika Sang Keponakan pagi itu berangkat menjemput rejeki. 

Kala itu sekitar pukul 03.30 WIB, Nunung yang sudah membuka warung dan menunggu pembeli sambil menyeruput kopi, melihat keponakannya masuk ke rumah. 

Tak berapa lama sekitar pukul 03.45 WIB, keponakannya itu keluar rumah lagi karena mendapatkan orderan ojol. 

"Saat saya tanya, dia narik orderan ketiga pagi itu. Katanya, mau jemput penumpang di Proliman (simpang lima Bogem) dan diantar ke tempat tujuan di Purwomartani," cerita Nunung kepada Tribunjogja.com, Jumat (13/6/2025).

Menurut Nunung, keponakannya sudah mengantar penumpang lewat jalan raya Jogja-Solo. 

Namun, penumpangnya memaksa untuk lewat jalan perkampungan dengan alasan kenal banyak orang di lokasi tersebut. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved