Produk Ikan Kaleng Tanpa Bahan Pengawet dari Bantul Sukses Tembus Pasar Internasional

Beberapa pasar ekspor negara itu tersebar ke Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Belanda, Prancis, Taiwan, Hongkong, Singapura, hingga Australia.

TRIBUNJOGJA.COM/ Neti Istimewa Rukmana
IKAN KALENG - Direktur UPI Mina Bahari 45, Sri Nuryana, sedang menunjukkan proses pembuatan ikan kaleng, di UPI Mina Bahari 45, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, Selasa (10/6/2025). 

Lalu, ikan itu dimasak berupa goreng atau non goreng. Selama proses masak, alih-alih menambahkan produk monosodium glutamate (MSG), pihaknya lebih memilih menggunakan bunga liar yang ada di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS).

"Bunganya itu tidak bisa saya sebutkan apa, tidak bisa kami buka. Tapi, itu ada di daerah JJLS. Itu menjadi salah satu bahan untuk penyedapnya dan 100 persen kami olah pengalengannya di UPI Mina Bahari 45 sini. Jadi, proses ikan masuk sampai olahan masakan itu tidak kami tunda," ujarnya.

Selanjutnya, akan ada proses pengalengan dan karantina ikan kaleng selama dua minggu.

Proses karantina olahan ikan kaleng itu dilakukan untuk mengetahui kelayakan ikan bisa atau tidak dipasarkan.

Nantinya, apabila ada kemasan ikan kaleng  mengembung atau peyok, maka masuk produk gagal dan tidak dipasarkan.

"Nah, ikan kaleng ini, kalau kami pasarkan di Indonesia masih tergolong ramah di kantong. Harga ikan kalengnya mulai Rp40 ribu, tapi saat dijual di pasar internasional akan naik sesuai pasar tujuan, salah satunya ada yang dijual seharga 16 USD," tandas dia.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved