Produk Ikan Kaleng Tanpa Bahan Pengawet dari Bantul Sukses Tembus Pasar Internasional
Beberapa pasar ekspor negara itu tersebar ke Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Belanda, Prancis, Taiwan, Hongkong, Singapura, hingga Australia.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Muhammad Fatoni
Lalu, ikan itu dimasak berupa goreng atau non goreng. Selama proses masak, alih-alih menambahkan produk monosodium glutamate (MSG), pihaknya lebih memilih menggunakan bunga liar yang ada di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS).
"Bunganya itu tidak bisa saya sebutkan apa, tidak bisa kami buka. Tapi, itu ada di daerah JJLS. Itu menjadi salah satu bahan untuk penyedapnya dan 100 persen kami olah pengalengannya di UPI Mina Bahari 45 sini. Jadi, proses ikan masuk sampai olahan masakan itu tidak kami tunda," ujarnya.
Selanjutnya, akan ada proses pengalengan dan karantina ikan kaleng selama dua minggu.
Proses karantina olahan ikan kaleng itu dilakukan untuk mengetahui kelayakan ikan bisa atau tidak dipasarkan.
Nantinya, apabila ada kemasan ikan kaleng mengembung atau peyok, maka masuk produk gagal dan tidak dipasarkan.
"Nah, ikan kaleng ini, kalau kami pasarkan di Indonesia masih tergolong ramah di kantong. Harga ikan kalengnya mulai Rp40 ribu, tapi saat dijual di pasar internasional akan naik sesuai pasar tujuan, salah satunya ada yang dijual seharga 16 USD," tandas dia.(*)
Pria Asal Sukoharjo Nekat Masuk Rumah dan Curi Ponsel di Sewon Bantul |
![]() |
---|
Pria di Bantul Curi Sepeda Motor Milik Tetangga, Awalnya Ngaku Kepepet Ternyata Karena Sakit Hati |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca DI Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Satpol PP Bantul Tertibkan 28 Spanduk dan 15 Rontek Langgar Aturan |
![]() |
---|
Ipda Denny Hermawan, Anggota Polisi Ini Ikut Andil Gagas Kampung Tangguh Bebas Narkotika di Bantul |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.