Staf Kepresidenan Monitoring Pembangunan Sumur Bor di Gunungkidul  

titik sumur bor yang menjadi program pompanisasi era Prabowo Subianto saat menjabat Menteri Pertahanan RI.

Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting
CEK SUMUR BOR: Wakil Ketua Staf Kepresidenan Muhammad Qodari bersama Bupati saat mencoba menghidupkan keran air pompanisasi, pada Minggu (1/6/2025) 

Laporan Reporter Tribun Jogja Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM-GUNUNGKIDUL- Wakil Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari meninjau pembangunan sumur bor bantuan Kementrian Pertahanan (Kemenhan) di Padukuhan Kalialang, Kalurahan Kalitekuk, Kapanewon Semin, Gunungkidul Minggu (1/6/2025).

Pada kunjungan tersebut, Qodari turut  didampingi Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih beserta dinas terkait.

Qodari menyampaikan pihaknya sudah melihat beberapa titik sumur bor yang menjadi program pompanisasi era Prabowo Subianto saat menjabat Menteri Pertahanan RI.

"Dan, tadi ada beberapa pembagunan sumur  bor yang belum terealisasi, termasuk serah terima asetnya. Nanti, akan kami Follow up kembali ke Kemenhan agar bisa segera dilakukan percepatan," terangnya di sela acara tersebut.

Dia menambahkan percepatan pompanisasi bagi pertanian di Kabupaten Gunungkidul harus bisa dilakukan. Sebab, menurutnya potensi pertanian di wilayah ini sangat baik. 

"Saya lihat padi-padian di sini tumbuh sangat baik, dan untuk mendukung itu semua diperlukan sumber air yang mencukupi. Apalagi, saat ini fokus Presiden Prabowo Subianto pada ketahanan pangan, maka akan kami sampaikan apa yang menjadi aspirasi masyarakat di sini," terang dia.

Menhan Prabowo Subianto Resmikan Sumur Bor di Gunungkidul, Bantu Air Bersih untuk Warga

Komentar Bupati Gunungkidul

Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih mengatakan program pompanisasi dicanangkan akan dibangun sebanyak 52 lokasi, dan yang sudah ada ada 15 lokasi. 

"Untuk tidak lanjut berikutnya kami memohon agar disampaikan ke Presiden Prabowo," ujarnya. 

Dirinya pun mengucapkan terima kasih atas bantuan sumur bor dalam program pompanisasi tersebut, apalagi program itu hanya ada di Kabupaten Gunungkidul.

"Kita bersyukur ada program ini, karena se-DIY hanya Kabupaten Gunungkidul yang diberi program oleh Kementerian Pertahanan bekerja sama dengan Universitas Pertahanan, yaitu air yang terintegrasi dengan petani untuk mengairi persawahan," pungkasnya (ndg)

 

 

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved