Gedung DPRD Kota Yogyakarta Diruwat Sengkala

Ruwatan sengkala pun diawali dengan penyerahan tiga buah uba rampe ritual kepada Ki Dalang, yang diwakili oleh pimpinan DPRD Kota Yogyakarta.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUN JOGJA/AZKA RAMADHAN
RUWATAN GEDUNG DPRD: Penyerahan uba rampe ruwatan sengkala dari Wakil Ketua DPRD Kota Yogya, Sinarbiyat Nujanat, kepada dalang Ki Bagong Mardiyono, Minggu (1/6/25). 

Tribunjogja.com Jogja - Tidak seperti akhir pekan biasanya, pendapa Gedung DPRD Kota Yogyakarta, di kawasan Timoho, tampak begitu ramai, Minggu (1/6/25).

Meski demikian, tidak terlihat hiruk pikuk berlebihan. Sebaliknya, kesan sakral sangat terasa, seiring agenda ruwatan sengkala yang berlangsung khidmat.

Ritual dalam tradisi Jawa yang bertujuan untuk membebaskan atau menghilangkan masalah yang diyakini menghantui seseorang, keluarga, atau wilayah itu, secara khusus menyasar Gedung DPRD Kota Yogyakarta.

Aroma kemenyan dengan sentuhan manis, tercium pekat di sudut-sudut pendapa, membersamai ritual yang dipimpin dalang Ki Bagong Mardiyono tersebut.

Ruwatan sengkala pun diawali dengan penyerahan tiga buah uba rampe ritual kepada Ki Dalang, yang diwakili oleh pimpinan DPRD Kota Yogyakarta

Susanto Dwi Antoro, selaku panitia penyelenggara ruwatan, mengungkapkan, bahwa agenda semacam ini baru pertama kali digelar di kantor legislatif.

"Kami mendapat informasi yang valid, bahwasanya semenjak berdirinya DPRD Kota Yogyakarta, belum pernah diadakan ruwatan," tandasnya.

Dijelaskan, makna yang terkandung dalam rangkaian ruwatan sengkala ini ialah, upaya-upaya memuliakan tanah, ataupun bangunan tempat bekerja. 

Harapannya, individu-individu yang sehari-hari beraktivitas di Gedung DPRD Kota Yogyakarta, selalu diberikan kesehatan, kekuatan, dan dijauhkan dari berbagai mara bahaya.

"Ada story, selama empat periode ini, ada beberapa yang tiba-tiba sakit, terganggu kinerjanya, dan sebagainya. Mau percaya atau tidak, ini menjadi warning bagi kami," cetusnya.

DPC PDI Perjuangan Yogyakarta Gelar Upacara Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945

Ketua Komisi A DPRD Kota Yogyakarta itu menyampaikan, ruwatan pada siang hari memang dikhususkan dan diikuti oleh anggota dewan dan personel sekretariat.

Akan tetapi, dalam rangkaian ruwatan yang berlanjut pada malam harinya, pihaknya pun turut serta melibatkan warga masyarakat secara umum.

"Nanti malam dilanjut dengan agenda suka paring suka, memberi hiburan untuk masyarakat. Agendanya wayangan juga, dengan dalang Ki Yusuf Anshor," cetusnya.

Dengan melibatkan warga masyarakat, Antoro mengaku ingin mengingatkan semua pihak, bahwa Gedung DPRD Kota Yogyakarta merupakan rumah rakyat.

Menurutnya, wayangan pun menjadi wadah yang paling tepat untuk mendekatkan diri dan bersilaturahmi dengan publik, sekaligus nguri-uri kebudayaan.

Baca juga: Masyarakat Damai Yogya Sampaikan Peringatan Serius Bahaya Radikalisasi dan Fundamentalisme

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved