Masyarakat Damai Yogya Sampaikan Peringatan Serius Bahaya Radikalisasi dan Fundamentalisme

Membangun Gerakan Kewargaan dan Kebangsaan, Melawan Intoleransi dan Fundamentalisme', di Yogyakart

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com/Azka R
Suasan diskusi bertajuk 'Membangun Gerakan Kewargaan dan Kebangsaan, Melawan Intoleransi dan Fundamentalisme', di Yogyakarta, Sabtu (31/5/25). 

TRIBUNJOGJA.COM Yogyakarta - Masyarakat Damai Yogyakarta menyampaikan peringatan serius, sekaligus mendesak  tindakan strategis terkait tren radikalisasi dan potensi kebangkitan fundamentalisme.

 


Hal tersebut, ditekankan melalui forum diskusi bertajuk 'Membangun Gerakan Kewargaan dan Kebangsaan, Melawan Intoleransi dan Fundamentalisme', di Yogyakarta, Sabtu (31/5/25) sore.

 


Adapun peringatan ini dilatarbelakangi oleh beberapa kejadian, salah satunya insiden perusakan makam di Yogyakarta beberapa waktu lalu, yang diliput masif oleh berbagai media massa tanah air.

 


Masyarakat Damai Yogyakarta menyebut, insiden itu sebagai manifestasi nyata dari tindakan intoleransi yang menggerogoti fondasi keberagaman.

 


Dosen Program Doktor Politik Islam UMY, Prof. Zuly Qodir, yang didapuk menjadi narasumber, menyampaikan, problem radikalisme dan fundamentalisme sudah berhembus lama dan selalu ada.

 


Khususnya, yang berkaitan dengan agama dan etnis, karena cenderung memiliki ikatan emosi dan perasaan, sehingga sangat mudah 'dimainkan'.

 


"Kalau soal fundamentalisme ekonomi dan budaya, tidak terlalu tampak di permukaan, walaupun sebenarnya bisa saja," tandasnya.

 


Oleh sebab itu, ia pun menekankan pentingnya pemahaman yang lebih inklusif dan moderat tentang keberagaman, menghargai perbedaan pandangan, dan tidak saling memusuhi. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved