Kisah Pengantin Baru jadi Korban Longsor Gunung Kuda Cirebon

Tragedi longsor di Gunung Kuda Cirebon meninggalkan duka yang mendalam bagi sanak keluarga korban.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Dokumentasi BNPB
JENAZAH KORBAN LONGSOR - Longsor terjadi di Tambang Galian C Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Cirebon, Jawa Barat pada Jumat (30/5). Peristiwa yang terjadi pukul 10.00 WIB ini menyebabkan 10 orang pekerja tambang dilaporkan meninggal dunia. Evakuasi korban longsor di tambang galian C Gunung Kuda Cirebon melibatkan tim SAR gabungan dan alat berat. 

Jamaludin bekerja sebagai sopir dan Wastoni sebagai kernet.

Saat kejadian, mereka sedang mengambil pesanan material di Gunung Kuda, bukan bekerja di lokasi tambang.

"Jadi almarhum ini bukan bekerja di sana. Tapi sedang ambil pesanan," terang Tohir.

 Kisah haru juga datang dari keluarga korban lainnya, Rion Firmansyah (29).

Rion menjadi salah satu korban tewas dalam tragedi itu.

Sepupu Rion, Kusnadi menceritakan detik-detik evakuasi para korban longsoran.

Kusnadi melihat secara langsung bagaimana warga mengevakuasi para korban yang tertimbun material longsoran.

Kusnadi menceritakan, saat kejadian dirinya sedang berada di rumah. Tiba-tiba, ia menerima telepon dari rekan-rekan kerja Rion yang berada di lokasi tambang.

"Katanya ‘wa, tolongin beko, adiknya uwa sama saudaranya uwa keurug, bekonya enggak kelihatan,’” kenang Kusnadi menirukan panggilan panik tersebut saat ditemui di halaman Rumah Sakit Sumber Hurip, Kabupaten Cirebon.

Tanpa ragu, Kusnadi segera bergegas ke lokasi menggunakan sepeda motor.

Di perjalanan, ia melihat truk-truk tambang yang keluar dari area, membuat hatinya bertambah gelisah.

“Saya enggak mau main-main. Ini pasti darurat banget,” ujarnya.

Setibanya di lokasi, Kusnadi menemukan garis polisi sudah terpasang dan alat berat mulai bekerja meski jumlahnya terbatas.

Petugas pun belum berani turun ke dalam area longsoran. Ia kemudian meminta izin kepada aparat untuk ikut evakuasi karena korban adalah keluarganya. 

"Saya bilang, ‘Pak, mohon izin, ini saudara saya korban, saya mau ikut evakuasi,’ dan akhirnya diizinkan," jelas Kusnadi.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved