Soroti Insiden Perusakan Makam di Kotagede, Wali Kota Yogyakarta: Dampaknya Berbahaya
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menegaskan tidak akan membiarkan praktik-praktik intoleransi terjadi di wilayahnya.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Beredar kabar di media sosial terkait insiden perusakan nisan di pemakaman Baluwarti, Purbayan, Kemantren Kotagede, Kota Yogyakarta, Minggu (18/5/2025).
Berdasar foto dan narasi yang tersebar dan viral tersebut, perusakan nisan ditujukan pada makam-makam dengan simbol yang mengarah pada kepercayaan atau agama tertentu.
Menyikapi fenomena tersebut, Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menegaskan tidak akan membiarkan praktik-praktik intoleransi terjadi di wilayahnya.
Menurutnya, kejadian semacam itu berpotensi mencoreng citra Kota Yogyakarta, yang mempunyai sejarah panjang sebagai city of tolerance.
"Di Kota Yogyakarta, toleransi betul-betul kita kedepankan, sebagai city of tolerance. Itu sudah menjadi komitmen kita," tandasnya, Senin (19/5/2025).
Bukan tanpa alasan, warga yang tinggal atau sekadar singgah di Kota Yogyakarta sangatlah beragam, dari berbagai suku, maupun agama.
Alhasil, lanjutnya, praktik-praktik yang mengarah intoleransi tidak boleh sedikitpun diberi ruang di Kota Yogyakarta, mengingat dampaknya bisa saja meluas sampai ke taraf nasional.
"Karena Kota Yogyakarta sangat heterogen. Jadi, di Yogyakarta tidak boleh ada hal-hal berbau intoleransi, karena kondisinya sangat heterogen," ucap Hasto.
Baca juga: Kasus Perusakan Makam di Bantul, Sri Sultan HB X: Serahkan pada Aparat
"Kalau sampai ada hal-hal yang mengarah intoleransi, itu dampaknya sangat berbahaya. Karena kalau terjadi percikan di sini, dampaknya akan ke nasional. Bisa terjadi hal yang di luar dugaan kita," urainya.
Meski demikian, eks Bupati Kulon Progo tersebut belum mengetahui secara pasti terkait motif perusakan makam yang tengah ditelusuri pihak kepolisian itu.
Ia pun menandaskan, bakal melakukan pendalaman lebih lanjut, supaya ke depan kejadian-kejadian semacam ini tidak terulang kembali di Kota Yogyakarta.
"Saya baru pulang dari Jakarta tadi malam, saya memang belum mempelajari secara detail. Saya akan pelajari dulu. Tapi, komitmen kami menjaga, jangan sampai terjadi lagi. Hari ini saya akan dalami itu," pungkasnya. (*)
Pemkot Yogya Gandeng Deretan Off Taker untuk Kelola Sampah Organik Basah |
![]() |
---|
Tanpa APBD, 'Ember Gotong Royong' Jadi Jurus Pemilahan Sampah di Kota Yogya |
![]() |
---|
Kurangi Beban Depo, Kota Yogyakarta Dapat Kuota Pembuangan ke TPA Piyungan 50 Ton Per Hari |
![]() |
---|
Tanpa Ingar Bingar, Peringatan HUT Kota Yogya Jadi Momentum Perubahan Fokus Pengelolaan Sampah |
![]() |
---|
JPW Desak Polisi Usut Kasus Perusakan Makam Diplomat Arya Daru Pangayunan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.