Temukan Dua Hewan Ternak Mati Diduga Akibat Antraks, Ini Langkah DPKH Gunungkidul
Dua hewan ternak yang mati tersebut ditemukan di Kalurahan Tileng, Kapanewon Girisubo, yang saat ini berstatus zona merah antraks.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul menemukan kembali dua hewan ternak mati diduga antraks pada pekan lalu, tepatnya pada 26 April 2025.
Kepala DPKH Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, mengatakan dua hewan ternak yang mati tersebut ditemukan di Kalurahan Tileng, Kapanewon Girisubo, yang saat ini berstatus zona merah antraks.
"Dua hewan mati itu, satu ekor kambing dan satu ekor sapi. Keduanya sudah dikuburkan sesuai SOP antaraks. Dan, kami sudah mengambil sample darah, dan sekarang masih menunggu hasil pemeriksaan dari BBVet (Balai Besar Veteriner)," ujarnya saat dikonfirmasi pada Selasa (6/5/2025).
Dia menerangkan diduga hewan mati tersebut disebabkan tertular dari hewan ternak yang mati duluan.
"Itu katanya tertular karena pakannya ditaruh di bekas kandang sapi yang mati yang terkena antraks. Makanya dari itu, kami usahakan mendeteksi yang terkontaminasi untuk diguyur pakai formalin. Kalau yang diuji lagi kan, diambil sampelnya, sampai hasilnya negatif," paparnya.
Ia melanjutkan saat ini pihaknya tengah menggencarkan vaksinasi di dua wilayah di zona merah antraks.
Yaitu, Kalurahan Tileng, Kapanewon Girisubo dan Kalurahan Bohol, Kapanewon Rongkop.
"Saat ini, total hewan yang sudah divaksinasi antraks sebanyak 754 ekor. Saat ini, masyarakat sudah cukup kooperatif, setelah dilakukan KIE empat kali, Alhamdulillah sudah tidak ada penolakan," tuturnya.
Perlu diketahui temuan ternak mati karena antraks di Gunungkidul totalnya sudah ada 28 kasus ternak mati, sepanjang 2025 .
Selain itu, antraks juga menular kepada manusia, dengan total 3 orang terkonfirmasi, dan 2 suspek pada awal April 2025 lalu. (*)
DPP Kulon Progo Terjunkan Tim Selidiki Serangan Hewan Liar pada Ternak di Nanggulan |
![]() |
---|
Sejumlah Hewan Ternak Warga Nanggulan Mati Diduga Akibat Serangan Hewan Liar |
![]() |
---|
Bagaimana Potensi RI Bisa Bebas Penyakit Mulut dan Kuku? Perlu Penguatan Vaksinasi dan Menyeluruh |
![]() |
---|
Penuhi Permintaan Pasar, DKPP Bantul Akan Gencarkan Inseminasi Buatan Terhadap Hewan Ternak |
![]() |
---|
DPKH Gunungkidul Temukan 83 Ekor Sapi Kurban Terjangkit Cacing Hati |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.