Bupati Bantul: Kami All Out Membela Mbah Tupon!

Abdul Halim menegaskan bahwa pihaknya benar-benar memberikan dukungan penuh untuk menuntaskan masalah Mbah Tupon ini.

TRIBUNJOGJA.COM / Neti Istimewa Rukmana
KORBAN MAFIA TANAH - Mbah Tupon, korban mafia tanah, memeluk erat Bupati Bantul, di rumah tinggalnya di Padukuhan Ngentak, Kalurahan Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, Selasa (29/4/2025). 

Pendampingan psikologis juga akan diberikan untuk Mbah Tupon, mengingat Mbah Tupon memiliki rasa trauma imbas adanya kasus mafia tanah ini.

Halim pun telah memberikan saran kepada Mbah Tupon untuk bersikap tenang dan menyampaikan kepada para tamu bahwa kasus ini telah diambil alih oleh pihaknya.

"Artinya, ini all out. Sekali lagi saya tegaskan, Pemkab Bantul all out untuk membela Mbah Tupon ini," tegas Halim.

Bahkan, Pemkab Bantul, lanjut Abdul Halim, juga menawarkan bantuan tempat tinggal sementara untuk Mbah Tupon dan keluarga Mbah Tupon.

"Tadi saya tawarkan Mbat Tupon dan keluarganya untuk tinggal sementara di Rumah Dinas Bupati Bantul. Di sana, ada dua kamar yang masih kosong dan bisa dipergunakan untuk Mbah Tupon, jika Mbah Tupon merasa tidak aman dan tidak nyaman di rumahnya saat ini," katanya.

Harapan Mbah Tupon

Sementara itu, Mbah Tupon mengaku senang dengan adanya perhatian dari Bupati Bantul dan sejumlah stakeholder.

Ia pun sempat meneteskan air mata saat Bupati Bantul datang mengunjungi Mbah Tupon sekeluarga.

"Remen (seneng). Bahagia lah," ucapnya.

Ia pun mengucap terima kasih kepada Bupati Bantul atas dukungan yang diberikan.

Baca juga: Polda DIY Periksa Sejumlah Saksi Kasus Dugaan Penyerobotan Tanah Mbah Tupon di Bantul

Termasuk dengan penawaran tempat tinggal di Rumah Dinas Bupati Bantul.

Namun, sementara ini Mbah Tupon memilih untuk tidak tinggal di rumah dinas itu.

"Nggih, kulo remenne teng mriki mawon. Mboten teng panggen rumah dinas Pak Bupati. Mriki kan omah piyambak. Sing penting putu kulo yo nggih slamet (Ya saya senangnya di sini saja. Tidak di rumah dinas Pak Bupati. Di sini kan rumah sendiri. Yang penting cucu saya juga selamat)," papar dia.

Tak banyak kata yang ia ucapkan.

Namun, kakek berusia 68 tahun ini berharap kepada seluruh pihak yang mendukungnya agar bisa turut serta mengembalikan sertifikat tanah atas nama Mbah Tupon lagi.

"Sing penting sertifikat kulo gek enggal-enggal wangsul (Yang penting sertifikat saya segera kembali lagi)," harap dia.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved