Dua Fakta Kasus Diplomat Arya Daru, Makam Diacak-acak dan Ada Kiriman Amplop dari Pria Misterius

Daru ditemukan meninggal dunia dalam keadaan kepala terlilit lakban di Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (8/9/2025) pagi. 

TRIBUNJOGJA.COM/ Dok. Keluarga Almarhum Arya Daru Pangayunan
FAKTA BARU : Kolase foto makam Arya Daru Pangayunan yang diacak-acak dan amplop dari laki-laki misterius. 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Penasihat hukum keluarga Arya Daru Pangayunan, Nicholay Aprilindo membeberkan dua fakta usai meninggalnya Diplomat muda Kementerian Luar Negeri RI, Arya Daru Pangayunan.


Sebagaimana diketahui, Daru, sapaan akrab, ditemukan meninggal dunia dalam keadaan kepala terlilit lakban di Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (8/9/2025) pagi. 


Jenazah Daru kemudian dikebumikan di tempat pemakaman Sunten, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Rabu (9/7/2025).


Nicholay mengungkapkan fakta pertama yakni makam almarhum sempat dicak-acak oleh orang tak dikenal. 

Baca juga: Reaksi Polisi Dengar Info WhatsApp Diplomat Kemenlu Arya Daru Sempat Aktif


Penjaga kuburan tempat pemakaman Sunten mengetahui makam almarhum Daru sudah dalam keadaan diacak-acak pada 26 Juli 2025.


"Sebelum itu, pada tanggal 15 Juli 2025, istri dan anak-anak melakukan ziarah ke makam almarhum Daru. Di situ, kuburan almarhum masih bagus, masih banyak bunga dan bunga rantai. Tapi, pada 26 Juli 2025, keluarga dapat laporan dari pejaga kuburan bahwa makam almarhum seperti diacak-acak," ungkapnya, kepada Tribunjogja.com, Senin (15/9/2025).


Akhirnya, pada 27 Juli 2025, istri almarhum Daru mengunjungi makam almarhum Daru dan melihat bahwa benar, makam tersebut sudah diacak-acak. 


Bahkan, di dekat nisan almarhum Daru, terdapat bunga mawar putih. Lalu, bunga rampai di atas makan, sudah tidak ada lagi. 


"Akhirnya, keluarga merasa aneh. Kenapa, kuburan seperti itu, seperti habis digali, diacak-acak. Kami tidak tahu siapa yang melakukan. Kalau kami tahu (pelaku pengacak-acak malam almarhum Daru), kami akan melakukan langkah hukum. Kami kan tidak tahu siapa yang melakukan hal itu," beber Nicholay.


Namun, pihaknya sudah menyampaikan bukti-bukti yang ada terkait meninggalnya almarhum Daru ke pihak kepolisan. 


Selain itu, pihaknya juga sempat meminta audiensi dengan pihak kepolisian, akan tetapi belum mendapatkan tanggapan. Bahkan, pihaknya pun belum dapat SP2HP dari Polda Metro Jaya.


"Dari awal laporan polisi, sampai terjadi gelar perkara, sampai konferensi pers yang dilakukan oleh Polda (Polda Metro Jaya) itu belum pernah keluarga diberikan (SP2HP) sampai detik ini," jelas Nicholay.


Selain itu, Nicholay juga mengungkapkan fakta lain terkait meninggalnya Daru. Di mana, keluarga almarhum Daru sempat mendapatkan amplop cokat misterius yang dikirim dan dibawa oleh seorang laki-laki misterius. 


Amplop itu diberikan oleh pria misterius kepada pembantu rumah tangga almarhum Daru di rumah duka pada saat pengajian/tahlilan atau sehari setelah prosesi pemakaman almarhum Daru.


"Pria misterius itu memberikan amplop coklat kepada pembantu rumah tangga almarhum dengan pesan bahwa ini untuk almarhum. Kemudian, pembantu rumah tangga itu menyerahkan (amplop coklat) ke keluarga almarhum," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved