Berita Kriminal

Pengakuan Perampok Setelah Gagal Rampas Taksi Online di Wilayah Klaten

berita perampokan di wilayah klaten yang berhasil digagalkan karena keburu ketahuan warga. Ada tiga pelaku asal Sleman, Jogja dan Kediri jawa timur

|
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com/Dewi Rukmini
RAMPOK SOPIR TAKSI: iga tersangka tindak pidana pencurian dengan kekerasan atau perampokan yang menimpa sopir taksi online saat dihadirkan di konferensi pers Mapolres Klaten, Kamis (24/4/2025). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

Tribunjogja.com Klaten - Tiga orang tersangka kasus pencurian dengan kekerasan atau perampokan sopir taksi online yang terjadi di Desa Blimbing, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, berhasil diamankan jajaran Satreskrim Polres Klaten

Identitas tiga tersangka itu antara lain LS (36), warga Kapanewon Gamping, Sleman. 

Tersangka D (20), warga Tegalrejo, Kota Yogyakarta, dan HAE (34), warga Kabupaten Kediri, Jawa Timur. 

Ketiga tersangka adalah rekan yang saling mengenal dan merencanakan aksi perampokan bersama-sama.

Tersangka D dan LS adalah pelaku yang menjalankan aksi pada Minggu (20/4/2024). 

Tersangka D berperan membantu memesan jasa taksi online menggunakan akun aplikasinya. 

Tersangka LS yang mengeksekusi rencana perampokan dan menyayat leher korban dengan cutter. 

Sementara, tersangka HAE memiliki peran di balik layar, yakni yang menyediakan senjata tajam cutter dan berniat akan menjual kendaraan mobil hasil perampokan

Namun, aksi mereka gagal. 

Baca juga: Pengerebekan Pesta Sabu dan Ekstasi di Kamar Hotel Kawasan Magelang

UNGKAP KASUS RAMPOK: Kapoles Klaten, AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo, didampingin Kasat Reskrim Polres Klaten, Iptu Taufik Frida Mustofa, saat menunjukkan barang bukti kasus pencurian dengan kekerasan di Mapolres Klaten, Kamis (24/4/2025).
UNGKAP KASUS RAMPOK: Kapoles Klaten, AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo, didampingin Kasat Reskrim Polres Klaten, Iptu Taufik Frida Mustofa, saat menunjukkan barang bukti kasus pencurian dengan kekerasan di Mapolres Klaten, Kamis (24/4/2025). (Tribunjogja.com/Dewi Rukmini)

Tersangka LS mengaku sejak awal sudah berpikiran untuk melakukan aksi perampokan mobil. 

Lantaran, dinilai lebih menguntungkan ketimbang mengambil sepeda motor.

"Karena kalau mengambil sepeda motorr untuk bertiga tidak cukup." 

"Jadi saya berpikir mengambil mobil saja. Karena kalau untuk bertiga hasilnya lebih banyak," ungkap LS saat konferensi pers di Mapolres Klaten, Kamis (24/4/2025).

Tersangka LS menyebut sudah merencanakan akan menjual mobil hasil perampokan ke wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved